Sabtu 27 Aug 2022 15:30 WIB

Kolega Siswa Meksiko yang Hilang Senang Penahanan Mantan Jaksa Agung

Penangkapan jaksa agung menjadi secercah harapan untuk penyelesaian kasus.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Teman dan kerabat mencari keadilan untuk 43 mahasiswa Ayotzinapa yang hilang berkumpul di sekitar monumen yang didedikasikan untuk para mahasiswa selama demonstrasi di Mexico City, Jumat, 26 Agustus 2022. Enam dari 43 mahasiswa yang
Foto: AP Photo/Marco Ugarte
Teman dan kerabat mencari keadilan untuk 43 mahasiswa Ayotzinapa yang hilang berkumpul di sekitar monumen yang didedikasikan untuk para mahasiswa selama demonstrasi di Mexico City, Jumat, 26 Agustus 2022. Enam dari 43 mahasiswa yang

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Di tengah hujan lebat, para orang tua 43 siswa yang hilang pada 2014 lalu menggelar upacara duka di jalanan Mexico City pada Jumat (26/8/2022) kemarin. Seperti yang mereka lakukan setiap bulan sejak putra mereka hilang; tapi kali ini berbeda.

Penangkapan mantan Jaksa Agung Jesus Murillo pada Jumat sebelumnya memberi secercah harapan mereka akan mendapatkan penyelesaian. Siapa yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia terburuk sepanjang sejarah Meksiko akhirnya diadili.

Baca Juga

Pertama kalinya dalam laporannya pekan ini pemerintah Meksiko merujuk peristiwa itu sebagai "kejahatan negara" di mana pihak berwenang lokal, negara bagian dan federal, termasuk Angkatan Bersenjata Meksiko terlibat dalam menutupinya. Laporan itu mengatakan penyelidikan Murillo dipenuhi dengan kesalahan.

Keluarga para siswa yang hilang juga mengeluarkan pernyataan. Mereka mengecam bagaimana pihak berwenang menangani kasus ini.

"Murillo menggelar penyelidikan yang bergejolak, penuh kesalahan, dijangkiti penyiksaan, dengan manipulasi dan bukti palsu, dibangun atas kebohongan yang mencegah kami mengetahui keberadaaan anak-anak kami," kata para anggota keluarga para siswa dalam pernyataan mereka.

Namun, kelompok itu mengatakan perjuangan mereka untuk mendapatkan keadilan belum berakhir. Salah seorang orang tua siswa Emiliano Navarrete mengatakan penangkapan Murillo "sebuah langkan".

"Namun kami ingin ia berbicara, ia harus memberikan kebenaran, ia harus menunjuk mereka yang bertanggung jawab," katanya.  

Berdasarkan penyelidikan Murillo para siswa dari Ayotzinapa Rural Teachers' College dekat Negara Bagian Guerrero, diculik, dibunuh dan jenazah mereka dibakar anggota geng setempat yang mengira para siswa itu geng saingan mereka.

Pejabat hak asasi manusia Meksiko Alejandro Encinas menemukan hal yang berbeda. Ia mengatakan Angkatan Bersenjata Meksiko menyamar sebagai salah satu siswa untuk mengikuti aktivitas yang dianggap anti-kemapanan.

Dalam konferensi pers di sebelah Presiden  Andres Manuel Lopez Obrador, Encinas mengatakan enam orang siswa masih hidup selama berhari-hari usai diculik. Kemudian mereka diserahkan ke seorang yang saat itu berpangkat Kolonel yang membunuh mereka. Angkatan Bersenjata tidak merespon permintaan komentar.

"Ini benar-benar mengejutkan kami, mereka akhirnya mengakui itu selama ini negara yang melakukannya," kata seorang siswa Ayotzinapa Rural Teachers' College, Alexander Salazar yang ikut upacara berkabung.

Hanya tiga jenazah dari 43 siswa yang ditemukan. "Kami membutuhkan bukti ilmiah, tak terbantahkan atas apa yang terjadi pada putra-putra kami," kata para orang tua dalam pernyataan mereka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement