REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Penjaga Dua Masjid Suci atau Raja Salman telah mengirim pesan belasungkawa dan simpati kepada Raja Charles III dari Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara atas kematian Ratu Elizabeth II. Menurutnya, kepemimpinan Ratu Elizabeth akan dikenang seoanjang sejarah.
"Kami telah mengetahui dengan sangat sedih berita kematian Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara. Dia adalah model kepemimpinan yang akan diabadikan dalam sejarah. Kami mengenang dengan penghargaannya atas upaya almarhum dalam mempererat persahabatan, kerja sama, dan hubungan antara kedua negara sahabat kita," katanya dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (9/9/2022).
"Kami mengirimkan kepada Yang Mulia, Keluarga Kerajaan dan orang-orang dari Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara belasungkawa terdalam dan simpati tulus kami," tambahnya.
Selain tokoh Muslim itu, Dewan Muslim Inggris juga mengungkapkan kesedihannya atas berita meninggalnya Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022). Organisasi itu menyebut bahwa rasa belasungkawa, pikiran, dan doa nereka bersama Raja dan Keluarga Kerajaan di saat yang sulit ini.
"Kami di Dewan Muslim Inggris ingat bagaimana Ratu mengabdikan hidupnya untuk pelayanan publik dan mencari persatuan di antara komunitas Inggris," kata Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, Zara Mohammed dilansir dari situs resmi organisasi tersebut, Kamis (8/9/2022).
"Pemerintahan Yang Mulia melihat perubahan luar biasa di negara kita. Lebih dari tujuh dekade, Inggris telah melihat dirinya berubah menjadi masyarakat multikultural dan multi-agama," tambahnya.
Menurutnya, Ratu Elizabeth merupakan sosok pertama kerajaan yang memberi perhatian terhadap minoritas Muslim di wilayah tersebut. Berbagai kegiatan kerajaan juga turut melibatkan komunitas Muslim.
"Yang Mulia adalah raja pertama yang terlibat dengan komunitas Muslim yang baru didirikan di Inggris. Meskipun masjid Inggris pertama terlihat di era Victoria, Ratu adalah raja pertama yang mengunjungi masjid Inggris selama perayaan Jubilee-nya pada tahun 2002. Peserta di acara dan upacara yang diselenggarakan oleh keluarga Kerajaan mencerminkan keragaman Inggris,"katanya.