REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - - Departemen Keuangan Inggris mengatakan, pada Kamis (18/5/2023), departemen pemerintah negara itu menghabiskan sekitar 161,7 juta poundsterling atau setara dengan Rp29,9 miliar untuk pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II dan acara terkait. Setelah pemimpin Inggris yang paling lama memerintah meninggal di usia 96 pada 8 September, negara itu memasuki 10 hari masa berkabung nasional yang diakhiri dengan pemakaman kenegaraannya pada 19 September.
Selama waktu itu, peti mati Elizabeth terbaring di Edinburgh Cathedral sebelum dipindahkan ke London. Sekitar 250 ribu orang mengantre berjam-jam untuk melihat peti mati ratu di Westminster Hall selama disemayamkan di sana.
Pengganti dan anak Ratu Elizabeth II, Raja Charles III juga memulai tur ke empat negara Inggris bersama Perdana Menteri Inggris saat itu Liz Truss.
"Prioritas pemerintah adalah agar acara ini berjalan dengan lancar dan dengan tingkat martabat yang sesuai, sambil memastikan keselamatan dan keamanan publik setiap saat," kata Kepala Menteri Departemen Keuangan Inggris, John Glen, dalam pernyataan tertulis kepada parlemen.
Departemen Dalam Negeri yang bertanggung jawab atas kepolisian dan keamanan nasional menyumbang porsi terbesar dari total biaya tersebut. Lembaga negara itu mengeluarkan biaya hingga 73,7 juta poundsterling. Polisi Metropolitan London mengatakan, pada saat itu, pemakaman adalah acara kepolisian terbesar dalam sejarahnya, dengan dihadiri pejabat dari seluruh dunia.