REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Raja Charles III mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas cinta dan dukungan pada peringatan satu tahun kematian ibunya, Ratu Elizabeth III, pada Jumat (8/9/2023). Momen itu pun peringatan naik takhta Charles.
Elizabeth sebagai penguasa terlama di Inggris meninggal pada usia 96 tahun pada 8 September di Kastil Balmoral, tempat peristirahatan musim panasnya di Skotlandia setelah 70 tahun memerintah. "Dalam memperingati satu tahun kematian mendiang Yang Mulia dan pengangkatan saya, kami mengenang dengan penuh kasih sayang umur panjang, pengabdiannya, dan semua arti beliau bagi banyak dari kita," kata Charles dalam sebuah pernyataan.
“Saya juga sangat berterima kasih atas cinta dan dukungan yang telah ditunjukkan kepada istri saya dan saya sendiri selama tahun ini karena kami melakukan yang terbaik untuk melayani Anda semua," ujarnya.
Kata-kata terakhir ini merupakan gema dari mantra yang diucapkan Elizabeth sepanjang masa pemerintahannya. Istana Buckingham juga merilis potret mendiang ratu pilihan Charles yang sebelumnya hanya terlihat di sebuah pameran.
Sebagai sosok yang menggantikan ibunya sebagai raja Inggris dan 14 negara lainnya, dia akan menghabiskan hari peringatan itu dengan tenang di rumah kerajaan Skotlandia bersama istrinya Camilla. Tidak ada acara seremonial yang direncanakan untuk menandai Hari Aksesinya tetapi pasangan itu menghadiri Crathie Kirk di dekatnya untuk doa peringatan pribadi. Setelah itu, mereka mengobrol dengan sekelompok kecil orang di luar, termasuk beberapa orang yang pernah bekerja untuk ratu di tanah miliknya
Putra tertua dan pewaris Charles, Pangeran William dan istrinya Kate, akan memberikan penghormatan pribadi kepada ratu. Mereka akan menghadiri kebaktian gereja pribadi untuk memperingati kehidupan Elizabeth.
Pangeran dan Putri Wales itu akan mengunjungi Katedral St Davids Abad ke-12, tempat ziarah selama berabad-abad di pantai Welsh. "Kami semua merindukanmu," kata pasangan itu di media sosial.
Selain peringatan pribadi bagi anggota kerjaan, akan ada penghormatan senjata yang dilakukan di taman London dan di Menara London. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, pemikiran bangsa akan tertuju pada Charles dan keluarganya pada peringatan yang khidmat.
“Dengan perspektif satu tahun, skala pelayanan Yang Mulia tampaknya lebih besar. Pengabdiannya kepada negara-negara Inggris dan Persemakmuran tampak lebih dalam. Dan rasa terima kasih kami atas tugas dan dedikasinya yang luar biasa, terus bertumbuh," kata Sunak.
Kematian ratu menandai berakhirnya sebuah era bagi Inggris. Selama tujuh dekade bertahta, Elizabeth tidak hanya menjadi tokoh penting di Inggris tetapi juga berpengaruh besar di panggung dunia.
Tahun pertama Charles naik takhta didominasi oleh penobatannya, acara seremonial terbesar di Inggris selama beberapa generasi, penuh kemegahan dan arak-arakan. Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar warga Inggris memiliki pandangan positif terhadap pemerintahannya sejauh ini, meskipun generasi muda tampak kurang antusias.
Charles juga masih menghadapi masalah dalam keluarganya sendiri, terutama perselisihan dengan putra bungsunya Pangeran Harry dan istrinya Meghan. Dia juga berada dalam posisi mempertimbangkan tindakan yang harus dilakukan dengan adik laki-lakinya, Pangeran Andrew, yang harus berhenti dari tugas kerajaan karena persahabatannya dengan terpidana pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein.