Rabu 14 Sep 2022 12:28 WIB

Serangkaian Penangkapan Pengunjuk Rasa Anti-Kerajaan Inggris 

Penahanan dilakukan karena pelaku mengekspresikan pandangan antimonarki.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Anggota masyarakat berkumpul di tengah hujan di luar Istana Buckingham, di London, menjelang kedatangan mobil jenazah yang membawa peti mati Ratu Elizabeth II, Selasa, 13 September 2022.
Foto:

Kelompok hak-hak sipil Liberty menyatakan sikap yang ditunjukan petugas keamanan sangat mengkhawatirkan. "Polisi menegakkan kekuasaan yang luas dengan cara yang berat dan menghukum untuk menekan kebebasan berbicara danberekspresi," ujarya.

Kelompok yang mengkampanyekan penghapusan monarki Republic mengatakan, akan menyampaikan keberatan kepada polisi dalam istilah yang sekuat mungkin. Mereka juga akan mengorganisir protes pada penobatan raja dalam beberapa bulan mendatang.

"Kebebasan berbicara sangat penting bagi demokrasi apa pun. Pada saat media dipenuhi dengan menjilat raja yang diangkat tanpa diskusi atau persetujuan, itu bahkan lebih penting," ujar juru bicara Republic Graham Smith.

Penangkapan terhadap beberapa orang itu terjadi setelah pemerintah mengesahkan undang-undang hukum dan ketertiban yang kontroversial. Aturan tersebut memperkuat kekuasaan polisi untuk membatasi protes yang mengganggu.

Juru bicara Perdana Menteri Liz Truss, Max Blain, mengatakan bahwa sementara ini adalah masa berkabung nasional. "Dan memang kesedihan, bagi sebagian besar Inggris ... hak untuk memprotes tetap menjadi prinsip mendasar," ujarnya.

Tapi Blain mengatakan, penangkapan terhadap orang menyampaikan protes adalah keputusan polisi. Tindakan itu diambil sesuai dalam keadaan individu.

photo
FILE - Presiden AS George H.W. Bush mengawal Ratu Elizabeth II dari Gedung Putih ke helikopter dalam perjalanan ke Baltimore untuk menonton pertandingan bisbol liga utama pertamanya, di Washington, 15 Mei 1991. Ratu Elizabeth II, raja yang paling lama memerintah Inggris dan batu stabilitas di sebagian besar wilayah abad yang penuh gejolak, meninggal Kamis, 8 September 2022, setelah 70 tahun bertahta. Dia berusia 96 tahun. - (AP/Doug Mills)

Kematian ratu telah memicu salah satu operasi keamanan terbesar dalam sejarah Inggris. Sekitar 500 bangsawan, kepala negara, dan kepala pemerintahan dari seluruh dunia diharapkan menghadiri pemakaman kenegaraan pada Senin (19/9/2022). Sebelum itu, ratusan ribu orang diperkirakan akan mengantre di pusat kota London untuk melihat tubuh ratu disemayamkan di Gedung Parlemen Westminster.

Kerumunan besar juga telah berkumpul di dekat Istana Buckingham dan kediaman kerajaan lainnya untuk meninggalkan catatan dan bunga atau sekadar menjadi bagian dari momen dalam sejarah. Kepolisian Metropolitan London mengatakan, sebagian besar interaksi antara petugas dan publik saat ini bersifat positif.

 

“Masyarakat benar-benar memiliki hak untuk protes dan kami telah menjelaskan ini kepada semua petugas yang terlibat dalam operasi kepolisian luar biasa yang saat ini dilakukan,” kata Wakil Asisten Komisaris Kepolisian Metropolitan London Stuart Cundy.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement