Senin 03 Oct 2022 08:03 WIB

Lula da Silva Diprediksi Unggul Putaran Pertama Pilpres Brasil

Ada sembilan kandidat yang bertarung dalam pemilihan presiden Brasil.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Tentara menurunkan bendera Brasil selama upacara di luar Istana Alvorada, kediaman resmi Brasil, setelah pemilihan umum ditutup di Brasilia, Brasil, Minggu, 2 Oktober 2022. Lebih dari 120 juta orang Brasil menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden pada Ahad (2/10/2022), pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Foto:

Bolsonaro dan da Silva memiliki basis dukungan utama. Dukungan evangelis dan pria kulit putih untuk Bolsonaro. Sementara wanita, minoritas, dan orang miskin untuk da Silva.

Da Silva dijadwalkan memilih di negara bagian Sao Paulo. Dia pernah menjadi pekerja logam dan pemimpin serikat pekerja di Sao Paulo.  Dia bangkit dari kemiskinan ke kursi kepresidenan. Dia membangun program kesejahteraan sosial yang luas selama masa jabatannya yaitu pada 2003-2010. Program ini membantu mengangkat puluhan juta masyarakat miskin ke kelas menengah.

Tetapi da Silva juga mendapatkan sorotan karena keterlibatan pemerintahannya dalam skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan politisi dan eksekutif bisnis. Dia divonis 19 bulan penjara atas tuduhan korupsi dan pencucian uang. Mahkamah Agung kemudian membatalkan hukuman da Silva dengan alasan bahwa hakim yang memvonisnya memiliki pandangan bias dan berkolusi dengan jaksa.

Sementara Bolsonaro akan memilih di Rio de Janeiro. Dia tumbuh dalam keluarga sederhana sebelum bergabung dengan tentara.  

Dia akhirnya beralih ke politik setelah dipaksa keluar dari militer karena secara terbuka mendorong kenaikan gaji prajurit. Selama tujuh masa jabatannya sebagai anggota parlemen di majelis rendah Kongres, dia secara teratur mengungkapkan nostalgia untuk kediktatoran militer dua dekade negara itu. Tawarannya kepada angkatan bersenjata telah menimbulkan kekhawatiran bahwa kemungkinan penolakan Bolsonaro terhadap hasil pemilu dapat didukung oleh petinggi.

Secara tradisional, keterlibatan angkatan bersenjata dalam pemilu terbatas pada membawa mesin pemungutan suara ke komunitas-komunitas terpencil dan meningkatkan keamanan di daerah-daerah yang penuh kekerasan.  Namun tahun ini, Bolsonaro menyarankan agar militer melakukan penghitungan suara secara paralel.

Meskipun hal itu tidak terwujud, Kementerian Pertahanan mengatakan akan melakukan pemeriksaan silang hasil pemungutan suara di lebih dari 380 tempat pemungutan suara di seluruh Brasil. Setiap warga negara atau entitas dapat melakukan hal yang sama, berkonsultasi dengan penghitungan suara yang tersedia di setiap stasiun setelah penutupan pemungutan suara dan online.

Karena pemungutan suara dilakukan secara elektronik, hasil awal biasanya keluar dalam beberapa menit dan hasil akhir tersedia beberapa jam kemudian. Tahun ini, semua pemungutan suara akan ditutup pada pukul 5 sore waktu setempat.

 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement