Menurut Barboza, pemicu wabah kolera adalah kemiskinan dan konflik terus berlangsung. Di sisi lain, saat ini perubahan iklim semakin memberikan ancaman yang lebih besar.
"Peristiwa iklim ekstrem seperti banjir, angin topan, dan kekeringan semakin mengurangi akses ke air bersih dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi kolera untuk berkembang biak," Barboza.
Agar wabah kolera dapat dicegah, perlu akses ke air bersih dan sanitasi dasar dan kebersihan. Juga dibutuhkan adalah peningkatan pengawasan, akses ke perawatan kesehatan, dan keterlibatan masyarakat yang efektif.
Kolera adalah diare akut yang disebabkan akibat mengonsumsi makanan atau air terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Masyarakat Indonesia umumnya mengenal kolera dengan nama muntaber (muntah berak). Di awal abad 18 hingga abad 19, kolera sempat menjadi epidemi yang mengguncang banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.