REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Surat kabar Daily Mail melaporkan anggota parlemen Inggris akan mencoba menurunkan Perdana Menteri Liz Truss pekan ini. Walaupun Downing Street memperingatkan hal itu akan memicu pemilihan umum.
Lebih dari 100 anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berkuasa mengirimkan surat mosi tidak percaya pada Truss ke Graham Brady, ketua komite Partai Konservatif yang mengatur perlawanan terhadap kepemimpinan. Laporan itu mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Inggris yang mengalami gejolak politik memiliki tiga perdana menteri sejak pemungutan suara untuk keluar dari Uni Eropa pada 2016 lalu.
Dalam laporan Senin (17/10/2022) itu disebutkan para anggota parlemen akan mendesak Brady memberitahu Truss "waktunya sudah berakhir" atau mengubah peraturan partai itu agar pemungutan suara pada mosi percaya atas kepemimpinannya dapat segera dilakukan.
Daily Mail melaporkan Graham mengatakan ia menolak langkah tersebut. Alasannya Truss dan menteri keuangan yang baru Jeremy Hunt pantai mendapat kesempatan untuk menetapkan strategis ekonomi pada anggota 31 Oktober.
Terpisah, surat kabar The Times melaporkan sejumlah anggota parlemen telah menggelar diskusi rahasia untuk menggantikan Truss dengan pemimpin baru. Truss naik ke tampuk kekuasaan bulan lalu.
Selama kampanye ia berjanji akan memotong pajak. Kini mantan menteri luar negeri itu sedang berjuang mempertahankan jabatannya usai membuang beberapa bagian penting dari programnya.
Kekacauan itu telah memicu ketidakpuasan di dalam Partai Konservatif. Sementara berdasarkan jajak pendapat dukungan pada partai berkuasa di bawah Partai Buruh.