REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dengan naiknya menjadi perdana menteri, Rishi Sunak dan istrinya Akshata Murthy akan menjadi penghuni Jalan Downing nomer 10 atau tempat tinggal Perdana Menteri (PM). Ia menjadi orang terkaya yang pernah ada.
Pada bulan Mei di tahun yang sama, pasangan tersebut juga masuk The Sunday Times UK Rich List di nomor 222 dengan kekayaan bersih yang dilaporkan sebesar 730 juta pound (837 juta dolar AS), ketika Sunak menjadi politisi di garis depan pertama yang masuk dalam daftar tersebut sejak dimulai pada tahun 1989.
Kekayaan keluarga Sunak menempatkannya di atas perdana menteri terkaya sebelumnya, yang menurut Guineas Book of World Records adalah Edward Stanley.
"Kekayaan pribadinya lebih dari 7 juta pound pada abad ke-19 akan dikonversi menjadi sekitar 450 juta pound hari ini," kata laporan tersebut, dilansir dari Reuters, Selasa (25/10/2022).
Ditanya pada bulan Agustus bagaimana dia bisa berhubungan dengan publik mengingat dia secara pribadi lebih kaya daripada raja Ratu Elizabeth, Sunak mengatakan bahwa orang tidak boleh menahan kekayaannya untuk melawannya.
"Saya pikir di negara kita, kita menilai orang bukan dari rekening bank mereka, kita menilai mereka dari karakter dan tindakan mereka. Dan ya, saya benar-benar beruntung berada dalam situasi saya sekarang, tapi saya tidak. terlahir seperti ini," kata Sunak dalam acara gebrakan kepemimpinan di Darlington, Inggris utara.
"Orang tua saya bekerja sangat keras untuk memberi saya semua kesempatan ini. Saya tidak akan meminta maaf atas apa yang mereka lakukan untuk saya. Dan faktanya, itulah mengapa saya ingin melakukan pekerjaan ini karena saya ingin memberikan kesempatan itu kepada orang lain," katanya.
Saat PM Inggris sebelumnya Liz Truss mengalahkan Sunak dalam kontes kepemimpinan, Sunak dipilih sebagai menteri keuangan. Sunak lalu terlempar ke jabatan tertinggi Inggris itu, setelah jabatan perdana menteri Truss mundur dalam waktu singkat menyusul rencana ekonomi yang menghancurkan pasar di Inggris.
Kejatuhan Truss memberikan kesempatan kepada Sunak untuk menduduki jabatan puncak, tetapi lawan-lawannya ingin menyoroti kekayaannya, sebuah masalah yang telah memberinya kesulitan politik di masa lalu, terutama mengingat peringatannya bahwa tantangan besar terbentang di depan negara.
"Kata-kata Rishi Sunak tidak akan melakukan apa pun untuk meyakinkan orang-orang yang berjuang dan khawatir tentang musim dingin yang akan datang," kata pemimpin Demokrat Liberal pro-Uni Eropa Ed Davey, menyebut Sunak "tidak berhubungan".