Rabu 02 Nov 2022 15:01 WIB

AS: Rusia tak Peduli Jika Dunia Kelaparan

Rusia menangguhkan kesepakatan gandum dengan PBB dan Ukraina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat berbicara pada sesi pleno pertemuan tahunan ke-19 Klub Diskusi Internasional Valdai di luar Moskow, Rusia, Kamis, 27 Oktober 2022.
Foto:

Putin pun menyampaikan tentang syarat untuk dimulainya kembali partisipasi Rusia dalam BSGI. “Penyelidikan menyeluruh atas insiden ini perlu dilakukan, dan juga menjamin jaminan nyata dari Kiev untuk mematuhi perjanjian Istanbul, khususnya, tidak menggunakan koridor kemanusiaan untuk tujuan militer. Hanya setelah itu akan dilakukan. mungkin untuk mempertimbangkan dimulainya kembali 'inisiatif Laut Hitam'," tulis Kremlin dalam rilis beritanya.

Pada Sabtu (29/10/2022) pekan lalu, Rusia mengumumkan bahwa mereka menangguhkan penerapan BSGI. Penangguhan dilakukan setelah sejumlah kapal dan infrastruktur militer mereka di Sevastopol diserang pesawat nirawak (drone) Ukraina. Pada 22 Juli lalu, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan koridor gandum di Istanbul. Perjanjian itu ditekan di bawah pengawasan PBB dan Turki. 

Dengan perjanjian tersebut, Moskow memberi akses kepada Ukraina untuk mengekspor komoditas biji-bijiannya, termasuk gandum, dari pelabuhan-pelabuhan mereka di Laut Hitam yang kini berada di bawah kontrol pasukan Rusia. Itu menjadi kesepakatan paling signifikan yang dicapai sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada 24 Februari lalu.

Rusia dan Ukraina merupakan penghasil 25 persen produksi gandum dan biji-bijian dunia. Sejak konflik pecah Februari lalu, rantai pasokan gandum dari kedua negara itu terputus. Ukraina tak dapat melakukan pengiriman karena jalur pengiriman dan pelabuhan-pelabuhan mereka berada di bawah kontrol Rusia. Sementara Moskow tak bisa mengekspor karena adanya sanksi Barat. Hal itu sempat memicu kekhawatiran bahwa dunia bakal menghadapi krisis pangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement