REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Llyod Austin mengatakan pasukan Ukraina dapat merebut kembali Kota Kherson yang strategis dari tangan Rusia. Menurutnya hal itu akan menjadi kekalahan terbesar dalam invasi Rusia ke negara tetangganya.
Pernyataan Austin tepat saat pejabat yang Rusia tempatkan di Kherson mengatakan Moskow tampaknya akan menarik pasukan dari tepi Sungai Dnipro. Bila terkonfirmasi maka ini menunjukkan kemunduran besar bagi pasukan Rusia.
Ukraina mengatakan masih berjuang merebut daerah tersebut dan khawatir Rusia memasang jebakan. Austin tidak menjawab pertanyaan tentang apakah pasukan Rusia bersiap untuk hengkang.
Namun pernyataan terbarunya merupakan komentar paling optimistis dalam serangan balik Ukraina. Austin yakin pada kemampuan Ukraina mengalahkan pasukan Rusia.
"Mengenai apakah Ukraina dapat merebut kembali sisa wilayahnya di tepi barat Sungai Dnipro dan di Kherson, saya yakin mereka memiliki kemampuan melakukannya," kata Austin dalam konferensi pers di Pentagon, Jumat (4/11/2022).
"Yang paling penting, Ukraina yakin mereka memiliki kemampuan untuk melakukannya, kami telah melihat mereka terlibat dalam upaya yang sangat metodis tapi efektif dalam upaya merebut kembali wilayah kedaulatannya," tambah Austin.
Kherson yang merupakan ibukota wilayah, satu-satunya kota besar yang berhasil Rusia rebut sejak invasi 24 Februari lalu. Ukraina ingin merebut kembali tepi barat Sungai Dnipro yang juga termasuk satu sisi bendungan sepanjang Dnipro yang mengendalikan pasokan air untuk irigasi Crimea, semananjung yang Rusia duduki sejak 2014 lalu.
Seorang pejabat negara Barat yang tidak bersedia disebutkan namanya menilai Rusia berencana menarik pasukannya dari jembatan di sisi barat sungai. Di mana mereka bisa mempertahankan pasukannya.
"Kami pikir rencana ini pasti maju dengan baik," kata pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan beberapa komandan militer Rusia sudah pindah ke sisi lain sungai.
"Kami akan mengasesmennya di Kherson, tampaknya sebagian besar komando telah ditarik ke sisi timur sungai, menimbulkan demoralisasi yang cukup besar dan sering kali banyak pasukan tanpa pemimpin yang bertempur menghadapi Ukraina di sisi yang lain," kata pejabat Barat.