Jumat 04 Nov 2022 17:55 WIB

Netanyahu akan Kembali Berkuasa 

Kemenangan Netanyahu menjanjikan berakhirnya kebuntuan politik Israel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Mantan Perdana Menteri Israel dan ketua partai Likud, Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara memberi isyarat setelah hasil exit poll pertama untuk pemilihan Parlemen Israel di markas partainya di Yerusalem, Rabu, 2 November 2022.
Foto:

Baru-baru ini ia menggantung foto Baruch Goldstein, orang Yahudi yang membantai 29 jamaah sholat subuh penembakan di  Masjid Ibrahim, Tepi Barat, di rumahnya. Ia juga menyebut anggota parlemen keturunan Arab sebagai "teroris" dan mendorong agar mereka dideportasi.

Anggota parlemen ekstrem-kanan ini juga mengacungkan pistol saat berkunjung ke pemukiman Palestina di timur Yerusalem baru-baru ingin. Ia ingin menguasai kepolisian Israel.

Pemimpin partai Bezalel Smotrich, pemukim ilegal Tepi Barat yang menyampaikan ujaran kebencian anti-Arab, mengincar posisi Menteri Pertahanan. Ia ingin menguasai militer dan militer di daerah pendudukan Tepi Barat. Partai itu juga berulang kali menggunakan bahasa agresif mengenai pembangunan pemukiman ilegal. Mereka juga berulang kali memberikan komentar anti-LGBTQ.

Posisi ini mengancam Yahudi Amerika yang sebagian besar berhaluan liberal. Selain itu juga akan mendorong Israel berseberangan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Gedung Putih sudah menyampaikan menantikan kerja sama dengan Israel.  

Namun dalam pernyataan terpisah juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan AS berharap Israel "akan terus berbagi nilai-nilai masyarakat demokratis dan terbuka termasuk toleran dan menghormati semua masyarakat sipil, terutama kelompok minoritas." Ia juga menegaskan dukungannya pada solusi dua negara antara Israel dan Palestina, gagasan yang tidak didukung koalisi Netanyahu.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni yang juga berhaluan ekstrem-kanan mengucapkan selamat pada Netanyahu. "Siap untuk memperkuat persahabatan dan hubungan bilateral kami, untuk menghadapi tantangan bersama lebih baik lagi," cicit Meloni di Twitter.

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban juga menyampaikan ucapan selamat. Ia menyebut Netanyahu sebagai "sahabat Hungaria."

Selama suara masih dihitung kekerasan antara Israel-Palestina masih terjadi. Empat orang warga Palestina tewas dalam peristiwa yang terpisah. Seorang polisi Israel mengalami luka kecil akibat penusukan di Kota Tua Yerusalem.

Namun Ben Gvir menggunakan insiden untuk menegaskan pendekatan lebih keras pada orang Palestina. "Sudah waktunya untuk mengembalikan ketertiban di jalan, sudah waktunya teroris yang melakukan penyerangan di keluarkan," cicitnya.

Religious Zionism mungkin dapat mempersulit kebijakan luar negeri Netanyahu. Tapi akan membantunya mengatasi masalah domestik. Partai ekstrem kanan itu berjanji merombak hukum Israel yang dapat menunda sidang korupsi Netanyahu dan membuat dakwaannya hilang.

Bersama sekutu-sekutu nasionalisnya, mereka ingin memperlemah independensi yudisial dan memusatkan kekuasaan pada parlemen. Netanyahu menuduh dakwaan terhadapnya merupakan fitnah yang direncanakan media dan sistem yudisial yang pilih kasih. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement