REPUBLIKA.CO.ID, ROMA – Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni telah menerima undangan Presiden China Xi Jinping untuk berkunjung ke Negeri Tirai Bambu. Keduanya sempat melakukan pertemuan di sela-sela KTT G20 di Bali.
Berdasarkan keterangan pers yang dirilis pemerintah Italia pada Rabu (16/11/2022) malam, Meloni disebut mempunyai keinginan untuk mempromosikan kepentingan ekonomi timbal balik dan meningkatkan ekspor negaranya ke China. Saat berkunjung ke China nanti, Meloni dan Xi pun akan membahas tentang hubungan Beijing dengan Uni Eropa.
“Dengan harapan mereka (hubungan China-Uni Eropa) akan dihidupkan kembali,” kata pemerintah Italia dalam rilisnya.
Meloni juga menekankan tentang pentingya meluncurkan kembali semua saluran komunikasi, termasuk hak asasi manusia. Berdasarkan laporan beberapa media Italia, Xi mengundang Meloni untuk berkunjung ke China pada akhir pertemuan G20. Meloni pun langsung menerima undangan tersebut.
Media resmi pemerintah China, Xinhua, melaporkan, Xi memang berkeinginan mengembangkan kerja sama ekonomi dengan Italia. Xi akan mengundang Italia sebagai tamu kehormatan dalam pameran besar barang konsumen di provinsi Hainan tahun depan.
Xi turut berharap Italia akan memainkan peran penting dalam mendorong Uni Eropa untuk mengejar kebijakan independen dan positif terhadap China. Meski telah dikonfirmasi, belum ada keterangan tentang kapan tepatnya kunjungan Meloni ke Beijing bakal dilaksanakan.
Saat menghadiri KTT G20 di Bali, Xi Jinping melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan pemimpin-pemimpin negara lain. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjadi tokoh pertama yang melangsungkan pertemuan bilateral dengan Xi. Itu menjadi pertemuan pertama Biden dengan Xi sejak dia menjabat sebagai presiden AS. Pada kesempatan tersebut, Biden dan Xi membahas beberapa isu yang selama ini membuat AS-China berseberangan.
Xi Jinping juga melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Presiden Joko Widodo. Xi sempat diagendakan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. Namun pertemuan itu batal terjadi karena masalah penjadwalan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
