Kamis 01 Dec 2022 12:15 WIB

Dinas Keamanan China Unjuk Kekuatan Cegah Protes Berkembang

China memperketat keamanan dalam menahan demonstrasi jalanan terbesar

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Para pelayat memegang lembaran kertas kosong saat berjaga untuk para korban kebijakan nol-COVID China dan korban kebakaran Urumqi di Hong Kong, China, 28 November 2022. Protes terhadap pembatasan COVID-19 China yang ketat telah meletus di berbagai kota termasuk Beijing dan Shanghai, dipicu oleh kebakaran menara yang menewaskan 10 orang di ibu kota Xinjiang, Urumqi.
Foto:

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk China Nicholas Burns mengatakan pada Rabu, pembatasan membuat diplomat AS tidak mungkin bertemu dengan tahanan AS yang ditahan di negara itu, seperti yang diamanatkan oleh perjanjian internasional. Kurangnya rute penerbangan komersial ke dalam negeri, kedutaan harus menggunakan penerbangan charter bulanan untuk memindahkan personelnya masuk dan keluar.

"Covid benar-benar mendominasi setiap aspek kehidupan di China," kata Burns dalam diskusi daring dengan Chicago Council on Global Affairs.

Mengenai protes tersebut, Burns mengatakan, kedutaan sedang mengamati kemajuan dan tanggapan pemerintah. "Kami yakin rakyat China memiliki hak untuk melakukan protes secara damai," ujarnya.

"Mereka memiliki hak untuk membuat pandangan mereka diketahui. Mereka punya hak untuk didengar. Itu adalah hak mendasar di seluruh dunia. Harus. Dan hak itu tidak boleh dihalangi, dan tidak boleh diintervensi,” kata Burns.

Burns juga merujuk kasus polisi China yang melecehkan dan menahan wartawan asing yang meliput protes. “Kami mendukung kebebasan pers serta kebebasan berbicara,” katanya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement