Senin 12 Dec 2022 20:35 WIB

Dua Orang Tewas dalam Protes Terhadap Pemerintah Baru Peru

Para pengunjuk rasa menuntut pemilu baru dan pembebasan mantan presiden dari penjara

 Dua orang tewas pada Ahad (11/12/2022) dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi di kota Andahuaylas, selatan Peru
Dua orang tewas pada Ahad (11/12/2022) dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi di kota Andahuaylas, selatan Peru

REPUBLIKA.CO.ID., BOGOTA -- Dua orang tewas pada Ahad (11/12/2022) dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi di kota Andahuaylas, selatan Peru, menurut laporan dari pihak berwenang.

Bandara Andahuaylas ditutup setelah satu orang tewas dalam kericuhan selama aksi protes. Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata ke para pengunjuk rasa, yang telah mendirikan barikade dan menyalakan api.

Rekaman yang dibagikan oleh pengunjuk rasa di Twitter menunjukkan protes berubah menjadi aksi kekerasan ketika polisi dilaporkan menembak orang-orang dari helikopter.

"Kami menyesali kematian seorang warga, dan kami menyampaikan belasungkawa kami kepada kerabat korban," kata pernyataan polisi.

Lima puluh petugas polisi dan pekerja dikepung oleh para demonstran di bandara pada hari Ahad kemarin.

​​Rumah Sakit Andahuaylas juga mengkonfirmasi kematian seorang pria berusia 18 tahun yang meninggal selama protes.

Demonsrasi muncul di beberapa kota di negara Amerika Selatan pada hari keempat dalam penolakan terhadap Kongres dan menyerukan pembebasan mantan Presiden sayap kiri Pedro Castillo dari penjara, yang digulingkan pada Rabu lalu.

Castillo disingkirkan dari kekuasaan setelah dia berusaha membubarkan Kongres Peru. Dia ditangkap dan dimakzulkan oleh anggota parlemen pada hari yang sama. Pendukung presiden terguling menyerukan pemogokan massa besar-besaran di negara itu. Demonstran juga menuntut pengunduran diri Presiden baru, Dina Boluarte, dan menyerukan pemilu baru.

Boluarte, yang dilantik sebagai pemimpin perempuan pertama Peru pada Rabu, mengatakan dia harus diizinkan memegang jabatan selama tiga setengah tahun sisa masa jabatan Castillo, tetapi dia tidak menutup kemungkinan menyerukan pemilihan awal untuk mencari solusi damai atas krisis politik yang sedang dialami negara tersebut.

Boluarte menyatakan belasungkawa pada hari Ahad atas kematian dua orang selama protes.

"Tidak ada nyawa orang Peru yang pantas dikorbankan untuk kepentingan politik. Saya menyatakan belasungkawa," ucap dia di akun Twitter-nya, menambahkan "Saya menegaskan kembali seruan saya untuk dialog dan diakhirinya kekerasan."

Polisi mengatakan mereka mengambil langkah-langkah untuk mengklarifikasi situasi terkait korban jiwa.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/dua-orang-tewas-dalam-protes-terhadap-pemerintah-baru-peru/2761458
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement