Kamis 15 Dec 2022 21:35 WIB

Perawat Inggris Gelar Aksi Mogok Nasional Pertama Dalam 106 Tahun

Diperkirakan 100 ribu perawat berpartisipasi dalam aksi mogok di 76 rumah sakit

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Diperkirakan 100 ribu perawat NHS berpartisipasi dalam aksi mogok di 76 rumah sakit dan pusat kesehatan. Aksi mogok ini berdampak pada pembatalan sekitar 70 ribu janji temu, prosedur, dan jadwal operasi.
Foto: EPA-EFE / NEIL HALL
Diperkirakan 100 ribu perawat NHS berpartisipasi dalam aksi mogok di 76 rumah sakit dan pusat kesehatan. Aksi mogok ini berdampak pada pembatalan sekitar 70 ribu janji temu, prosedur, dan jadwal operasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perawat Layanan Kesehatan Nasional (NHS) di Inggris melakukan aksi mogok pada Kamis (15/12/2022). Aksi mogok nasional pertama di kalangan perawat kesehatan ini dipicu oleh perselisihan dengan pemerintah mengenai gaji di tengah meningkatnya inflasi.

Diperkirakan 100 ribu perawat berpartisipasi dalam aksi mogok di 76 rumah sakit dan pusat kesehatan. Aksi mogok ini berdampak pada pembatalan sekitar 70 ribu janji temu, prosedur, dan jadwal operasi.

Tahun ini, Inggris sedang menghadapi gelombang aksi industri musim dingin ini. Aksi mogok telah melumpuhkan jaringan kereta api dan layanan pos. Sementara bandara bersiap menghadapi gangguan selama liburan Natal. Namun dari semua aksi mogok, protes para perawat menjadi citra yang menonjol bagi banyak orang Inggris di musim dingin ini.

"Sungguh hari yang tragis. Ini adalah hari yang tragis untuk keperawatan, ini adalah hari yang tragis bagi pasien di rumah sakit seperti ini, dan ini adalah hari yang tragis bagi orang-orang di masyarakat ini dan untuk NHS kami," ujar Kepala Royal College of Nursing (RCN), Pat Cullen, kepada BBC pada Kamis.

Profesi keperawatan di Inggris dikagumi secara luas dan menjadi bagian dari NHS, yang didirikan pada 1948. RCN mengatakan, beberapa area perawatan akan dikecualikan dari aksi mogok termasuk kemoterapi, dialisis, dan perawatan intensif.

Tindakan aksi industri oleh perawat pada 15 Desember dan 20 Desember belum pernah terjadi dalam 106 tahun sejarah serikat perawat Inggris. Tetapi RCN mengatakan, mereka tidak punya pilihan karena para pekerja berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Perawat menginginkan kenaikan gaji 19 persen, dengan alasan mereka telah mengalami pemotongan gaji selama satu dekade. Mereka mengatakan, dengan gaji rendah maka akan terjadi kekurangan staf, serta perawatan yang tidak aman untuk pasien.

Pemerintah telah menolak untuk membahas gaji. Menurut Cullen, langkah pemerintah ini meningkatkan prospek lebih banyak aksi mogok.

"Setiap ruangan yang saya masuki dengan menteri luar negeri, dia memberi tahu saya bahwa dia bisa berbicara tentang apa saja kecuali gaji. Apa yang akan dilakukan adalah melanjutkan hari-hari seperti ini," kata Cullen.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement