REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Setelah mendapatkan pasokan tank tempur, Ukraina mendesak Barat untuk mengirim bantuan jet tempur generasi keempat seperti F-16 buatan Amerika Serikat (AS). Permintaan ini diungkapkan oleh penasihat menteri pertahanan Ukraina, Yuriy Sak pada Rabu (25/1/2023).
"Rintangan besar berikutnya sekarang adalah jet tempur," ujar Sak kepada Reuters melalui telepon.
Angkatan Udara Ukraina memiliki armada jet tempur era Soviet yang sudah tua. Pesawat tempur tersebut digunakan untuk misi pencegatan dan menyerang posisi Rusia.
“Jika kita mendapatkan mereka (jet tempur Barat), keuntungan di medan perang akan sangat besar. F-16 (jet tempur multirole AS) pesawat generasi keempat, inilah yang kita inginkan," kata Sak.
Dukungan militer Barat sangat penting bagi Kiev. Dukungan ini berkembang pesat selama perang. Sebelum invasi, bahkan gagasan untuk memasok bantuan mematikan ke Ukraina sangat kontroversial tetapi pasokan Barat sejak itu telah menghancurkan tabu demi tabu.
“Mereka tidak ingin memberi kami artileri berat, lalu mereka melakukannya. Mereka tidak ingin memberi kami sistem Himar, lalu mereka melakukannya. Mereka tidak ingin memberi kami tank, sekarang mereka memberi kami tank, tidak ada yang tersisa yang tidak akan kita dapatkan," kata Sak.
Ukraina juga mengatakan, mereka ingin mendapatkan pasokan rudal jarak jauh dari Barat. Seorang peneliti di lembaga think tank RUSI yang berbasis di London, Justin Bronk, mengatakan Angkatan Udara Ukraina akan mendapat manfaat besar dari pesawat tempur Barat dalam hal serangan udara ke udara, yanh berpotensi mematikan dari udara ke darat. Namun mereka masih akan menghadapi risiko tinggi dari rudal permukaan ke udara milik Rusia.
"Ini memaksa mereka (Ukraina)/untuk terbang sangat rendah di dekat garis depan, sesuatu yang secara dramatis akan mengurangi jangkauan efektif rudal dan membatasi opsi serangan," kata Bronk.
Meskipun tidak ada pergerakan yang signifikan mengenai masalah ini, Angkatan Udara Ukraina menginginkan pesawat yang lebih baik selama perang.
Seorang pilot Ukraina dengan nama sandi Juice mengatakan kepada Reuters, banyak rekannya di Angkatan Udara mengambil pelajaran bahasa Inggris saat waktu luang. Hal ini untuk mengantisipasi bahwa suatu hari nanti Kiev akan menerima bantuan pesawat asing seperti pesawat tempur F-16.