Rabu 13 Sep 2023 20:21 WIB

Pilot Ukraina akan Lakukan Pelatihan F-16 Mulai Oktober

Saat ini para penerbang sedang dievaluasi kemampuan berbahasa Inggrisnya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pilot Ukraina diperkirakan tiba di Pangkalan Garda Nasional Udara Morris di Tucson, Arizona, pada Oktober mendatang.
Foto: AP
Pilot Ukraina diperkirakan tiba di Pangkalan Garda Nasional Udara Morris di Tucson, Arizona, pada Oktober mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Pilot Ukraina diperkirakan tiba di Pangkalan Garda Nasional Udara Morris di Tucson, Arizona, pada Oktober mendatang. Saat ini, para penerbang tersebut sedang dievaluasi kemampuan berbahasa Inggrisnya, termasuk  kemahiran dan pengalaman mereka mengoperasikan jet tempur sebelumnya.

"Mereka dapat menyelesaikan pelatihan di Amerika Serikat (AS) dalam waktu tiga bulan. Begitu mereka diberi izin, mereka akan datang dan segera memulai pelatihan," ujar Direktur Garda Nasional Udara AS, Letjen Michael Loh, di  konvensi tahunan Asosiasi Angkatan Udara di National Harbor, Maryland.

Baca Juga

Loh mengatakan, untuk memenuhi jangka waktu pelatihan yang cepat, Pangkalan Garda Nasional Udara di Tucson kemungkinan akan mengalihkan beberapa komitmen pelatihan pilot internasional lainnya untuk membawa Ukraina ke garis depan. “Ini adalah prioritas nasional,” kata Loh.

Namun, setelah menyelesaikan pelatihan di AS, Ukraina harus kembali ke Eropa untuk pelatihan tambahan bersama NATO.  NATO juga melatih warga Ukraina tentang cara merawat pesawat tersebut, dan perlu diselesaikan sebelum jet itu dapat melakukan misi tempur.  Loh belum bisa memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan tambahan tersebut.

Para pemimpin Ukraina telah meminta jet tempur dari Barat sejak awal perang.  Selama satu setengah tahun pertama, AS dan mitra sekutu lainnya berfokus pada penyediaan sistem persenjataan lain, karena biaya jet tempur yang mahal dan kekhawatiran provokasi lebih lanjut terhadap Rusia. Termasuk jumlah sistem pertahanan udara mematikan yang dimiliki Rusia yang mampu menutupi wilayah udara Ukraina, dan kesulitan dalam mempertahankan sistem pertahanan udara.

Loh mengatakan, kemampuan F-16 dalam menekan pertahanan udara musuh dan melakukan serangan di ketinggian rendah bisa membantu Ukraina.  F-16 masih dalam tahap produksi, dan digunakan secara luas oleh sejumlah mitra internasional, sehingga suku cadangnya tersedia dalam jumlah banyak.

“Saya yakin ini bisa menjadi pengubah permainan,” kata Loh.

Loh mengatakan, Garda Nasional Udara menilai pilot Ukraina bisa melakukan pelatihan F-16 dalam jangka waktu pelatihan tiga bulan berdasarkan pelatihan F-15C yang diterima pilot Ukraina di Fresno, Kalifornia. Paparan tersebut memungkinkan Garda Nasional Udara untuk menilai bahwa para penerbang Ukraina telah lebih banyak menggunakan taktik Barat dalam terbang dan tidak akan butuh waktu lama untuk beradaptasi.

"Jangka waktu sembilan bulan adalah perkiraan untuk mendapatkan pilot yang tidak memiliki pengalaman jet tempur sebelumnya menerbangkan F-16," kata Loh.

Wakil Komandan Angkatan Udara, Jenderal David Allvin, mengatakan kepada para senator bahwa, rata-rata pelatihan F-16 akan memakan waktu enam hingga sembilan bulan.

Senator Richard Blumenthal, bertanya kepada Allvin apakah pelatihan dapat dipercepat. Karena pasukan Ukraina belajar cara mengoperasikan sistem lain, seperti kendaraan tempur Stryker dan Bradley.

“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa jika orang-orang di Tucson melihat kemajuan ini, mereka tidak akan menahan mereka,” ujar Allvin kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat.

“Mereka akan dilatih sesuai dengan tingkat kompetensi mereka, dan jika hal tersebut membutuhkan waktu lebih sedikit, maka semuanya akan lebih baik," kata Allvin.

Ukraina sedang menginginkan hingga 50 jet tempur F-16, atau setara dengan tiga skuadron tempur dari negara-negara koalisi. Pada Agustus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Kiev akan menerima 42 unit jet tersebut. 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement