Kamis 02 Feb 2023 12:45 WIB

Xi Jinping Kutuk Serangan Masjid di Pakistan

Presiden China Xi Jinping mengutuk keras serangan di sebuah masjid di Pakistan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
 Baret polisi (tengah) di antara puing-puing di lokasi kejadian sehari setelah ledakan bom bunuh diri di sebuah Masjid di Garis Polisi, di Peshawar, provinsi KPK, Pakistan, Selasa (31/1/2023). Korban tewas akibat bom bunuh diri tersebut telah mencapai 92 orang, kata polisi pada 31 Januari.
Foto: EPA-EFE/ARSHAD ARBAB
Baret polisi (tengah) di antara puing-puing di lokasi kejadian sehari setelah ledakan bom bunuh diri di sebuah Masjid di Garis Polisi, di Peshawar, provinsi KPK, Pakistan, Selasa (31/1/2023). Korban tewas akibat bom bunuh diri tersebut telah mencapai 92 orang, kata polisi pada 31 Januari.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping mengutuk keras serangan di sebuah masjid di Pakistan, media pemerintah Tiongkok melaporkan Rabu (1/2/2023). Pernyataan Xi itu sesaat setelah petugas penyelamat menghentikan evakuasi korban masjid yang hancur dengan jumlah korban tewas 101 orang.

Ledakan bunuh diri pada Senin (30/1/2023) di Peshawar terjadi di dalam kompleks polisi saat ratusan petugas berkumpul untuk sholat Ashar. Kepala polisi kota itu mengatakan pada Selasa (31/1/2023) bahwa serangan itu adalah balas dendam atas operasi garis depan pasukan terhadap gerilyawan Islam.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan Presiden Xi melakukan panggilan telepon dengan Presiden Pakistan Arif Alvi pada hari Rabu (1/2/2023). "Tiongkok menentang semua bentuk terorisme dan mengutuk keras insiden tersebut," kata Xi yang dilansir di CCTV.

"Beijing akan terus mendukung Pakistan dengan tegas dalam mempromosikan rencana aksi kontra-terorisme nasionalnya, menjaga stabilitas sosial dan melindungi keselamatan rakyatnya,” kata Xi menambahkan.

Pernyataan Xi ini ingin menegaskan, bahwa Tiongkok dan Pakistan adalah sekutu lama. Selama ini kedua para pemimpin negara, mereka sering memuji apa yang mereka sebut sebagai “persaudaraan besi”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement