REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Sedikitnya 20 narapidana terduga anggota ISIS kabur dari penjara polisi militer di kota Rajo, Suriah, Senin (6/2/2023). Mereka kabur saat gempa mengguncang negara tersebut.
“Setelah gempa terjadi, Rajo terdampak dan narapidana mulai memberontak serta menguasai bagian-bagian penjara. Sekitar 20 tahanan melarikan diri, yang diyakini (anggota ISIS),” kata seorang pejabat di penjara polisi militer Rajo, dikutip laman Al Arabiya.
Dia tak mengungkap tindakan apa yang diambil merespons kaburnya para tahanan tersebut. Penjara pos militer di Rajo berada di dekat perbatasan Turki. Penjara tersebut menampung sekitar 2.000 narapidana. Sekitar 1.300 di antaranya merupakan anggota dan terduga ISIS.
Pada Senin (6/2/2023) lalu sekitar pukul 04:17 pagi, gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki. Menurut otoritas penanggulangan bencana Turki, AFAD, pusat gempa berada di Distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras. Gempa terjadi pada kedalaman tujuh kilometer.
Beberapa menit kemudian terjadi gempa susulan bermagnitudo 6,4 dan 6,5 yang berpusat di Nurdagi, Provinsi Gaziantep. Selain di Gaziantep, gempa susulan turut terasa di beberapa wilayah lainnya di Turki, antara lain Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyama, Malatya, Osmaniye, Hatay, dan Kilis. Turki mencatatkan lebih dari 70 gempa susulan.
Wilayah Suriah turut terguncang oleh gempa yang berpusat di Turki. Aleppo, Damaskus, Hama, dan Idlib adalah beberapa wilayah Suriah yang merasakan getaran gempa.
Hingga Selasa (7/2/2023) pagi, otoritas Turki telah mencatatkan setidaknya 2.921 korban tewas akibat gempa. Sementara korban luka melampaui 15.800 orang. Sementara Suriah melaporkan sedikitnya 1.444 kematian akibat gempa.