REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan, KBRI Ankara berhasil mengevakuasi 123 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa di Turki. Dalam rombongan evakuasi tersebut juga terdapat 2 warga negara Malaysia dan 1 warga negara Myanmar.
"Sejauh ini tercatat satu WNI dan anaknya yang berusia satu tahun meninggal dunia di Kahramanmaras," ujar Retno, dalam press briefing, Kamis (9/2/2023).
Retno mengatakan, tim evakuasi KBRI Ankara yang berada di lokasi telah mengurus pemulasaraan jenazah. Retno menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.
Selain itu, terdapat 10 orang WNI yang menjadi korban luka-luka. Empat orang diantaranya telah ditangani di rumah sakit setempat. Sementara, enam orang lainnya dievakuasi ke Ankara untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Retno mengatakan, pemerintah melalui KBRI Ankara telah mengirim empat tim ke Kahramanmaras, Giazantep, Diyarbakir, dan Hatay. Retno mengatakan, dalam waktu dekat dua pesawat akan diterbangkan dari Jakarta untuk membawa bantuan tahap selanjutnya, yaitu Medium Urban SAR (MUSAR) serta peralatannya.
Indonesia juga akan mengirim tim dan bantuan medis yang diperlukan. Retno mengatakan, KBRI Ankara juga telah menyampaikan bantuan kemanusiaan gelombang pertama atas nama Pemerintah Indonesia, yaitu berupa bahan makanan dan diserahkan melalui Bulan Sabit Merah Turki.
"Bantuan ini merupakan bantuan logistik pertama yang diterima dari negara ASEAN," ujar Retno, dalam press briefing, Kamis (9/2/2023).
Retno menambahkan, Pemerintah Indonesia juga terus berkoodinasi dengan Pemerintah Turki terkait bantuan tahap selanjutnya yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, rencana bantuan juga akan disiapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk Suriah.
"Rapat-rapat koordinasi sudah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka membantu korban bencana gempa bumi di Turki dan juga di Suriah," kata Turki.
Turki telah mencatatkan lebih dari 12 ribu korban tewas akibat gempa bermagnitudo 7,8 yang mengguncang negara tersebut pada Senin (6/2/2023) lalu. Sementara korban luka hampir menyentuh angka 63 ribu orang.
Dilaporkan laman kantor berita Turki, Anadolu Agency, Kamis (9/2/2023), badan penanggulangan bencana Turki, AFAD, mengatakan, sejauh ini mereka telah mencatatkan 12.391 korban tewas dan 62.914 korban luka akibat gempa Senin lalu. Lebih dari 6.000 bangunan runtuh. Lebih dari 13 juta orang terdampak oleh gempa.