Jumat 10 Feb 2023 22:10 WIB

KBRI Ankara Masih Cari Satu WNI yang Hilang di Turki

WNI yang tinggal di Dyarbakir belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.

Orang-orang berdiri di atas puing-puing bangunan yang runtuh di kota Kahramanmaras, tenggara Turki,Rabu (8/2/2023). Lebih dari 11.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023). Pihak berwenang khawatir jumlah korban tewas akan terus bertambah dan tim penyelamat terus mencari korban di seluruh wilayah.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Orang-orang berdiri di atas puing-puing bangunan yang runtuh di kota Kahramanmaras, tenggara Turki,Rabu (8/2/2023). Lebih dari 11.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023). Pihak berwenang khawatir jumlah korban tewas akan terus bertambah dan tim penyelamat terus mencari korban di seluruh wilayah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara masih mencari satu WNI yang hilang kontak setelah gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023). Tim KBRI sebelumnya telah mengevakuasi 123 WNI ke Ankara. 

Seorang ibu dan dua anak yang sempat hilang kontak serta satu WNI pekerja terapis spa juga sudah berhasil ditemukan. Sementara satu WNI yang tinggal di Dyarbakir belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.

Baca Juga

"Semula pada saat kejadian ada lima WNI yang hilang kontak. Seorang ibu dan dua anaknya sudah bisa kami hubungi, kemudian satu pekerja terapis spa juga sudah bisa dikontak. Hingga saat ini masih ada satu lagi pekerja kita yang belum dapat dihubungi," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Namun KBRI, lanjut dia, telah mengirimkan tim evakuasi kedua untuk melanjutkan pencarian ke lokasi-lokasi gempa di enam titik, yakni Dyarbakir, Sanliurfa, Kahramanmara, Malatya, Gaziantep dan Hatay guna memastikan tidak ada WNI yang tertinggal dan tidak tertolong.

Dia menuturkan bahwa proses evakuasi tidak mudah karena kondisi dan cuaca yang dingin dan disertai badai salju.

"Akses jalan menuju ke lokasi juga padat dengan berbagai macam kendaraan termasuk alat-alat berat," ujar dia.

Selain melakukan pencarian, tim evakuasi juga akan mengantarkan 179 paket bantuan logistik bagi WNI yang tersebar di wilayah gempa yang memilih tetap tinggal, tetapi membutuhkan bantuan logistik. Bantuan tersebut meliputi bahan makanan, selimut, jaket musim dingin dan baju hangat untuk bayi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement