Ahad 12 Feb 2023 20:10 WIB

PBB Perkirakan Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Bisa Tembus 50 Ribu Jiwa

Sejauh ini, total kematian di kedua negara tercatat telah mencapai 28 ribu orang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Kerabat berduka di makam para korban setelah gempa besar di Adiyaman, tenggara Turki, Sabtu (11/2/2023). Lebih dari 24.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023).
Foto: EPA-EFE/SEDAT SUNA
Kerabat berduka di makam para korban setelah gempa besar di Adiyaman, tenggara Turki, Sabtu (11/2/2023). Lebih dari 24.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Kepala Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths memperkirakan, jumlah korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki dan Suriah dapat berlipat ganda atau menembus 50 ribu jiwa. Sejauh ini, total kematian di kedua negara tercatat telah mencapai 28 ribu orang.

“Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat karena kita masih perlu mencari di bawah reruntuhan. Tapi saya yakin jumlahnya akan berlipat ganda atau lebih. Kita belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas,” kata Griffiths dalam sebuah wawancara dengan Sky News, Sabtu (11/2/2023).

Baca Juga

Griffiths tiba di di Provinsi Kahramanmaras yang menjadi pusat gempa Turki pada Sabtu lalu. Dia memantau kondisi korban dan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. "Segera, pencarian dan penyelamatan orang-orang akan memberi jalan bagi badan-badan kemanusiaan yang tugasnya menjaga jumlah luar biasa dari mereka yang terkena dampak (gempa) untuk bulan-bulan berikutnya," kata Griffiths dalam sebuah video yang diunggah ke akun Twitter-nya.

Menurut badan bencana Turki, saat ini terdapat 32 ribu orang dari organisasi di negara tersebut yang terlibat dalam misi pencarian dan penyelamatan korban gempa. Sementara tim dari mancanegara berjumlah 8.294 personel. Sejauh ini, Turki telah mencatatkan sedikitnya 24.617 korban tewas akibat gempa. Sementara Suriah telah melaporkan 3.574 kematian.

PBB telah memperingatkan, setidaknya 870 ribu orang di Turki dan Suriah akan sangat membutuhkan bantuan makanan panas. PBB memperkirakan, hingga 5,3 juta orang di Suriah telah kehilangan tempat tinggal akibat gempa. Hal itu memperparah krisis kemanusiaan yang dihadapi Suriah. Sebab konflik sipil yang sudah berlangsung di sana sejak 2011 belum berakhir hingga kini.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, hampir 26 juta orang di Turki dan Suriah terdampak bencana gempa. WHO menyerukan penghimpunan bantuan sebesar 42,8 juta dolar AS untuk menyediakan bantuan kesehatan segera di kedua negara.

Pada 6 Februari lalu sekitar pukul 04:17 pagi, gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki. Menurut otoritas penanggulangan bencana Turki, AFAD, pusat gempa berada di Distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras. Gempa terjadi pada kedalaman tujuh kilometer.

Beberapa menit kemudian terjadi gempa susulan bermagnitudo 6,4 dan 6,5 yang berpusat di Nurdagi, Provinsi Gaziantep. Selain di Gaziantep, gempa susulan turut terasa di beberapa wilayah lainnya di Turki, antara lain Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyama, Malatya, Osmaniye, Hatay, dan Kilis. Turki mencatatkan lebih dari 70 gempa susulan.

Suriah juga turut diguncang dan terdampak oleh gempa yang berpusat di Turki. Terdapat lima wilayah di Suriah yang terdampak masif oleh gempa Turki, yakni Aleppo, Latakia, Hama, Homs, dan Tartus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement