Rabu 15 Feb 2023 08:17 WIB

Polisi Tangkap Pria yang Bawa Peledak di Luar Parlemen Swiss

Polisi tidak memberikan perincian tentang jenis bahan peledak itu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Bahan peledak, amonium nitrat (ilustrasi). Polisi di ibu kota Swiss mengevakuasi Parlemen dan kantor terkait pada Selasa (14/2/2023) setelah seorang pria dengan rompi antipeluru ditangkap di dekat salah satu pintu masuk. Polisi menemukan pria itu membawa bahan peledak.
Foto: mediaindonesia.com
Bahan peledak, amonium nitrat (ilustrasi). Polisi di ibu kota Swiss mengevakuasi Parlemen dan kantor terkait pada Selasa (14/2/2023) setelah seorang pria dengan rompi antipeluru ditangkap di dekat salah satu pintu masuk. Polisi menemukan pria itu membawa bahan peledak.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Polisi di ibu kota Swiss mengevakuasi Parlemen dan kantor terkait pada Selasa (14/2/2023) setelah seorang pria dengan rompi antipeluru ditangkap di dekat salah satu pintu masuk. Polisi menemukan pria itu membawa bahan peledak.

Polisi mengatakan, staf keamanan federal melihat seorang pria di pintu masuk selatan gedung parlemen. Pria itu mengenakan rompi antipeluru dan sarung senjata, serta perilakunya mencurigakan. "Selama pemeriksaan ditemukan bahan peledak," kata pernyataan polisi.

Baca Juga

Polisi tidak memberikan perincian tentang jenis bahan peledak itu. Polisi juga tidak mengidentifikasi tersangka.

Tersangka sedang menjalani pemeriksaan fisik dan mental. Sementara jaksa federal dan polisi mulai membuka penyelidikan kriminal. Sejauh ini motif pelaku belum diketahui.

Polisi menutup Lapangan Federal di luar gedung parlemen dan jalan-jalan di dekatnya selama beberapa jam saat mereka mengirim tim keamanan. Polisi juga mengerahkan regu pemadam kebakaran dan ahli ranjau, yang didukung oleh anjing polisi dan drone untuk memeriksa mobil yang diduga ditinggalkan pelaku.

"Langkah-langkah keamanan dicabut setelah ternyata kendaraan itu tidak menimbulkan bahaya," kata pernyataan polisi. Kekerasan ekstremis jarang terjadi di Swiss tetapi polisi federal secara teratur memperingatkan tentang ancaman tersebut.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement