Kamis 16 Feb 2023 03:29 WIB

Belanda Bakal Gunakan Kecerdasan Buatan di Sektor Militer

Kecerdasan buatan dianggap bisa membantu manusia, termasuk dalam militer.

Teknologi kecerdasan buatan.
Foto: Unsplash
Teknologi kecerdasan buatan.

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Pemerintah Belanda menggelar konferensi tentang penggunaan kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) yang bertanggung jawab di sektor militer (REAIM 2023) di Den Haag. Konferensi itu dibuka oleh Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra pada Rabu pagi waktu setempat di World Forum Den Haag.

"AI mengubah cara hidup kita. Demikian juga halnya dengan penggunaannya dalam militer," kata dia.

Baca Juga

Dengan potensinya yang besar, kecerdasan buatan bisa membantu manusia. Namun, di sisi lain juga bisa menghancurkan dalam hitungan detik.

"Saya yakin, kita bisa membuat perubahan dari Den Haag ini," katanya.

Konferensi yang dilaksanakan pada 15-16 Februari ini diikuti oleh peserta dari 70 negara. Ajang itu merupakan yang pertama digelar oleh Belanda dan diharapkan bisa menjadi ajang tahunan.

Untuk penyelenggaraan konferensi pertama ini, Belanda menggandeng Korea Selatan sebagai co-host. Dalam perbincangan dengan wartawan pada Selasa lalu, Wopke mengajak masyarakat dunia duduk bersama untuk menyepakati berbagai aspek terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam militer.

Menurut Wopke, sekarang saatnya untuk duduk bersama sebagai masyarakat dunia untuk menyepakati isu terkait beberapa aspek teknologi baru ini. Seperti juga yang pernah dilakukan sebelumnya untuk senjata nuklir, kimia, dan biologi, kesepakatan soal AI diharapkan bisa dibuat, katanya.

REAIM 2023 menjadi ajang para pihak untuk mendiskusikan peluang, tantangan dan risiko terkait aplikasi kecerdasan buatan dalam militer.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement