REPUBLIKA.CO.ID, WILMINGTON -- Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) William Burns mengatakan pada Ahad (26/2/2023), Presiden Rusia Vladimir Putin terlalu percaya diri dengan kemampuan militernya untuk membuat Ukraina tunduk. Dia menilai Putin sebagai cukup bertekad untuk terus menuntut perang, meskipun ada korban jiwa, kekurangan taktis, dan kerusakan ekonomi dan reputasi Rusia.
"Saya pikir Putin, saat ini, sepenuhnya terlalu percaya diri dengan kemampuannya ... untuk melemahkan Ukraina," kata Burns dalam acara Face the Nation CBS.
Burns mengatakan, bahwa pada titik tertentu, Putin justru harus menghadapi kenaikan biaya juga. Dia mengatakan banyak wajib militer yang diterapkan Moskow hanya sebagai tentara yang dapat digantikan begitu saja.
Direktur CIA berbicara tentang keangkuhan Putin sekarang telah mencapai Rusia. Dalam sistem otoriter, Burns menegaskan, ketika tidak ada yang menantang seorang pemimpin, maka dapat membuat kesalahan besar.
Menurut Burns, Putin juga meremehkan tekad AS untuk mendukung Ukraina. Hasil dari pengalamannya, pandangan pemimpin Rusia bahwa warga AS memiliki gangguan defisit perhatian dan akan beralih ke beberapa masalah lain pada akhirnya.
Komentar itu muncul pada saat kritis perang karena pemerintahan Joe Biden yakin bahwa Cina sedang mempertimbangkan akan memberikan peralatan militer mematikan ke Rusia. "Itu akan menjadi taruhan yang sangat berisiko dan tidak bijaksana," kata Burns.
Burns menyatakan, langkah seperti itu hanya akan semakin memperkeruh hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia itu. “Itulah mengapa saya sangat berharap mereka tidak melakukannya," ujarnya.
Presiden Cina Xi Jinping, menurut Burns, telah mengamati dengan cermat bagaimana perang telah berkembang."Saya pikir, dalam banyak hal, dia gelisah dan sadar dengan apa yang dilihatnya," katanya.