REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA — Polandia akan melakukan memodernisasi armada kendaraan lacak angkatan daratnya secara besar-besaran di tengah perang Ukraina dan Rusia yang sedang berkecamuk. Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Błaszczak pada Rabu (1/3/2023), menandatangani kesepakatan dengan konsorsium yang dipimpin oleh Huta Stalowa Wola, anak perusahaan raksasa pertahanan Polandia PGZ, untuk mengakuisisi sekitar 1.400 Borsuk (Badger) kendaraan tempur infanteri.
“Persetujuan kontrak kami, kontrak kerangka kerja untuk memesan 1.400 kendaraan tempur infanteri Borsuk untuk kebutuhan militer Polandia, ini dijelaskan oleh salah satu layanan berita online sebagai proyek terbesar industri pertahanan Polandia dalam 50 tahun,” kata Błaszczak di upacara penandatanganan resmi perjanjian persenjataan tersebut seperti dilansir Defense News.
Pemerintah Polandia diharapkan untuk mengumumkan informasi harga setelah pesanan tugas individu dinegosiasikan dengan pemasok. Błaszczak mengatakan militer akan mendapatkan empat kendaraan pertama pada akhir tahun ini.
Borsuk dilengkapi dengan menara ZSSW-30 yang dipersenjatai dengan senapan rantai 30 mm Mk44 Bushmaster II S Kendaraan itu juga membawa senapan mesin UKM-2000C 7,62 mm, di antara persenjataan lainnya, menurut data dari Kementerian Pertahanan Nasional Polandia.
Pengadaan yang akan datang akan memungkinkan militer negara itu untuk mengganti armada kendaraan BWP-1 yang sudah ketinggalan zaman, dimana varian dari BMP-1 merupakan rancangan di era Soviet. Langkah itu dilakukan saat Polandia mengintensifkan upaya untuk mengganti peralatan era Pakta Warsawa dengan senjata dan perlengkapan baru setelah invasi Rusia ke negara tetangganya, Ukraina.
Di medan perang, IFV baru diharapkan dapat bekerja sama secara erat dengan tank K2 Black Panther Korea Selatan yang dipesan Warsawa untuk angkatan bersenjata negara tersebut tahun lalu. Secara total, Angkatan Darat Polandia akan menerima sekitar 1.000 tank, dimana 180 unit akan diproduksi oleh Hyundai Rotem di Korea Selatan, dan 820 tank lainnya dalam varian K2PL akan diproduksi bersama oleh industri pertahanan kedua negara. Batch pertama K2 yang dipesan dikirim ke Polandia pada akhir 2022.
Selain tank Korea Selatan, di tahun-tahun mendatang, Polandia juga bermaksud untuk membasiskan armada tank modernnya pada M1A2 Abrams AS. Huta Stalowa Wola akan memimpin upaya industri untuk mengembangkan model IFV kedua, yang akan lebih berat dari Borsuk seberat 28 ton, yang secara khusus dimaksudkan untuk bekerja sama dengan tank-tank tersebut, menurut Błaszczak.