Rabu 01 Mar 2023 20:13 WIB

Partai Komunis Vietnam Calonkan Vo Van Thuong Sebagai Presiden

Thuong dikenal dekat dengan tokoh paling berpengaruh di Vietnam, Nguyen Phu Trong.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Delegasi menghadiri pembukaan Kongres Partai Komunis Vietnam (ilustrasi).
Foto: AP/An Van Dang/VNA
Delegasi menghadiri pembukaan Kongres Partai Komunis Vietnam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Dua orang sumber mengatakan Partai Komunis Vietnam mencalonkan Vo Van Thuong sebagai presiden Vietnam yang baru. Setelah Nguyễn Xuân Phúc terpaksa mundur dalam operasi anti-korupsi bulan Januari lalu.

Thuong yang berusia 52 tahun, anggota termuda Politbiro Partai Komunis, lembaga pengambil keputusan di Vietnam. Ia juga dikenal dekat dengan tokoh paling berpengaruh di Vietnam Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong.

Baca Juga

Trong merupakan arsitek operasi anti-korupsi yang mendorong ratusan pejabat diselidiki dan terpaksa berhenti. Termasuk Phuc dan dua deputi perdana menteri.

Pencalonan Thuong oleh Komite Pusat Partai Komunis sesuai keputusan Politbiro. Pencalonannya membutuhkan persetujuan dari Majelis Nasional yang akan menggelar sidang luar biasa pada Kamis (2/3/2023) dan rapat formal pada bulan Mei.

Pada Rabu (1/3/2023) pemerintah dan Partai Komunis mengatakan Komite Pusat sudah menyetujui pencalonan presiden, keduanya tidak mengungkapkan nama kandidatnya.

Presiden Vietnam hanya memainkan peran seremonial, tapi salah satu dari empat tokoh politik di negara. Tiga lainnya adalah sekretaris jenderal Partai Komunis, Perdana Menteri dan ketua Majelis Nasional.

"Thuong adalah aparat senjata partai dan anggota kepercayaan Sekretaris Jenderal Trong, orang terdekatnya," kata pakar politik Vietnam dari Australian Defence Force Academy, Carl Thayer.

Saat ini ia salah satu dari 16 anggota Politbiro dan merupakan sekretaris Komite Pusat, salah satu pejabat tertinggi di Vietnam."Kepentingan rakyat yang sesuai hukum dan sah harus menjadi titik awal yang penting pada semua pedoman dan kebijakan partai," kata Thuongdi rapat Partai Komunis bulan lalu.

Diplomat negara asing di Hanoi mengatakan mereka melihat keputusan partai menunjuk Thuong sebagai presiden merupakan upaya mendorong generasi selanjutnya memimpin dan mengkonsolidasikan kekuasaan sebelum Trong yang berusia 78 tahun mundur sebelum masa jabatan ketiganya habis tahun 2026.

Sekretaris jenderal biasanya dipilih di antara pejabat tinggi. Seorang diplomat mengatakan Trong yang ditunjuk untuk masa jabatan ketiga pada tahun 2021 lalu memastikan agar penerusnya dapat diterima.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement