Ahad 12 Mar 2023 19:40 WIB

Pelaku Peracunan Siswa Ingin Tutup Sekolah Perempuan di Iran

Beberapa orang meracuni siswi di Qom untuk mengganggu pendidikan di Iran

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Wakil Menteri Kesehatan Iran Younes Panahi mengatakan pada Ahad (12/3/2023), beberapa orang meracuni siswi di Qom untuk mengganggu pendidikan mereka.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Wakil Menteri Kesehatan Iran Younes Panahi mengatakan pada Ahad (12/3/2023), beberapa orang meracuni siswi di Qom untuk mengganggu pendidikan mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Menteri Kesehatan Iran Younes Panahi mengatakan pada Ahad (12/3/2023), beberapa orang meracuni siswi di Qom untuk mengganggu pendidikan mereka. Ratusan siswi telah dirawat di rumah sakit di Qom dalam beberapa bulan terakhir yang digambarkan sebagai gelombang penyakit misterius.

"Setelah peracunan beberapa siswa di sekolah Qom, menjadi jelas bahwa beberapa orang menginginkan semua sekolah, terutama sekolah perempuan ditutup," ujar Panahi dalam konferensi pers di timur laut kota Masyhad.

Baca Juga

Meskipun orang tua mencurigai keracunan sebagai penyebab rawat inap mendadak, pihak berwenang tidak menemukan bukti. Pekan lalu, ada protes di depan kantor gubernur provinsi di Qom, dengan para orang tua meminta penjelasan dari pihak berwenang.

Insiden pertama dilaporkan pada November ketika setidaknya 18 siswi dibawa ke rumah sakit setelah mengeluhkan gejala seperti mual, masalah pernapasan, batuk, dan nyeri tubuh. Pekan lalu, Jaksa Heneral Mohammad Jafar Montazeri memerintahkan penyelidikan yudisial atas penyakit misterius itu. Hasil sedang menunggu.

Salah seorang anggota panitia penyelidik, menurut Panahi, menyatakan keracunan itu disebabkan oleh senyawa kimia yang tidak menular atau dipindahkan

Panahi mengesampingkan penyebab eksternal. Dia mengatakan, tidak ada bukti kredibel yang menunjukkan hal itu terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement