REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Salah satu sumber mengatakan Kejaksaan Amerika Serikat (AS) menyelidiki kegagalan Silicon Valley Bank (SVB). Sementara regulator berusaha untuk menahan dampak kebangkrutan mendadak bank tersebut.
Sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan Departemen Kehakiman AS menyelidiki kebankrutan mendadak SVB yang ditutup pada Jumat (10/3/2023) lalu. Surat kabar the Wall Street Journal melaporkan Komisi Sekuritas dan Pertukaran (SEC) menggelar penyelidikan paralel.
Pada Selasa (15/3/2023) juru bicara SEC, SVB dan Departemen Kehakiman AS menolak memberikan komentar. Sumber mengatakan penyelidikan masih di tahap awal dan mungkin belum menghasilkan mengungkapkan kesalahan atas dakwaan.
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, The Wall Street Journal melaporkan pemerintah juga menyelidiki penjualan saham yang dilakukan SVB Financial Group, perusahaan induk SVB.
Dalam pernyataannya Ahad (12/3/2023) lalu ketua SEC Gary Gensler mengatakan lembaganya fokus mengawasi stabilitas pasar dan mengidentifikasi dan menindak segala bentuk pelanggaran yang mungkin mengancam investor selama periode volatilitas.
Regulator perbankan AS bergerak cepat untuk menahan dampak kegagalan SVB dan Signature Bank pada sektor perbankan lain. Pada Selasa (14/3/2023) kemarin Moody's Investors Service menurunkan peringkat sistem perbankan AS dari "stabil" menjadi "negatif."
Pada pekan ini pemilik saham menggugat SVB Financial Group dan dua petingginya. Mereka dituduh menutupi bagaimana kenaikan suku bunga membuat SVB rentan terhadap penarikan dana besar-besaran.