REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Deputi Menteri Pertahanan Taiwan Po Horng-huei mengatakan Kementerian Pertahanan memiliki rencana kontingensi pada setiap gerakan Cina selama Presiden Tsai Ing-wen berada di luar negeri. Tsai dijadwalkan akan berangkat ke Amerika Serikat (AS) dan Amerika Tengah pekan depan.
Cina yang mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya menggelar latihan perang skala besar sekitar pulau itu sejak Agustus tahun lalu. Ketika ketua House of Representative AS saat itu Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.
Tsai dijadwalkan menggelar kunjungan luar negeri ke sekutu diplomatik Taiwan, yakni Guetemala dan Belize pada pekan depan. Tapi ia akan singgah di New York dan Los Angeles.
Selama di California diperkirakan Tsai akan bertemu dengan ketua House saat ini Kevin McCarthy. Pertemuan itu menjadi isu paling sensitif dalam kunjungan luar negeri Tsai kali ini. Kantor kepresidenan Taiwan menolak memberi konfirmasi apakah pertemuan itu akan dilakukan atau tidak.
Di sela sidang parlemen, wartawan bertanya pada Po apakah ada kemungkinan Cina kembali menggelar latihan militer saat Tsai sedang di luar negeri. Ia mengatakan angkatan bersenjata Taiwan sudah siap.
"Mengenai apa yang sudah komunis Cina lakukan di masa lalu, kementerian pertahanan telah memahaminya, dan akan mempertimbangkan skenario terburuk," kata Po, Rabu (22/3/2023).
"Selama kunjungan luar negeri presiden, kementerian pertahanan sudah memiliki rencana kontingensi terhadap semua langkah Cina," kata Po yang menolak memberikan detail lebih lanjut.
AS mengatakan tidak ada alasan bagi Cina bereaksi atas perjalanan luar negeri Tsai. Washington mengatakan transit Tsai merupakan hal rutin dan sudah dilakukan berulang kali.
Cina yang mengecam transit Tsai di AS melanjutkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan. Meski saat ini skalanya sudah mulai berkurang. Taiwan menolak kedaulatan Cina dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depannya sendiri.