Kamis 30 Mar 2023 11:39 WIB

Pangeran Harry Salahkan Kerajaan Inggris Atas Keterlambatan Pengajuan Gugatan

Pangeran Harry memiliki beberapa tuntutan hukum terhadap media berita.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Pangeran Harry dari Inggris (kiri) meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, Inggris, (27/3/2023). Pangeran Harry telah hadir di Pengadilan Tinggi dalam sidang terkait gugatan privasinya terhadap Associated Newspapers. Kerajaan Inggris muncul bersama orang lain yang menuntut surat kabar Daily Mail karena penyadapan telepon dan pelanggaran privasi.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Pangeran Harry dari Inggris (kiri) meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, Inggris, (27/3/2023). Pangeran Harry telah hadir di Pengadilan Tinggi dalam sidang terkait gugatan privasinya terhadap Associated Newspapers. Kerajaan Inggris muncul bersama orang lain yang menuntut surat kabar Daily Mail karena penyadapan telepon dan pelanggaran privasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pangeran Harry menyalahkan keluarga Kerajaan Inggris atas keterlambatan pengajuan gugatan peretasan telepon terhadap kantor media Daily Mail. Pengacara surat kabar Inggris itu berpendapat pada Rabu (29/3/2023), bahwa kasus tersebut harus dibatalkan karena anak bungsu Raja Charles III itu tidak mengajukannya segera.

"Institusi memperjelas bahwa kami tidak perlu tahu apa-apa tentang peretasan telepon, dan jelas bagi saya bahwa keluarga kerajaan tidak duduk di posisi saksi karena itu bisa membuka sesuatu yang tidak menyenangkan," tulis Harry dalam keterangan saksi atas gugatannya.

Baca Juga

Duke of Sussex mengatakan, institusi telah mencegahnya untuk pengajuan lebih awal tentang aktivitas Daily Mail dan publikasi terkait dengan menahan informasi tentang peretasan telepon. Dia menggunakan istilah institusi yang digunakan dalam konteks merujuk pada cara kerja Istana Buckingham.

photo
Pangeran Harry dari Inggris (kiri) meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, Inggris, (27/3/2023). Pangeran Harry telah hadir di Pengadilan Tinggi dalam sidang terkait gugatan privasinya terhadap Associated Newspapers. Kerajaan Inggris muncul bersama orang lain yang menuntut surat kabar Daily Mail karena penyadapan telepon dan pelanggaran privasi. - (EPA-EFE/ANDY RAIN)

"Saya selalu memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan media. Namun, sebagai anggota Institusi, kebijakannya adalah 'tidak pernah mengeluh, tidak pernah menjelaskan.' Tidak ada alternatif; Saya dikondisikan untuk menerimanya," tulis Harry dalam keterangan saksinya.

Tuntutan pelanggaran privasi dilayangkan oleh Harry dan enam penggugat lainnya, termasuk penyanyi Inggris Elton John, aktris Elizabeth Hurley, dan Sadie Frost. Mereka menuduh Associated Newspapers Ltd menugaskan untuk membobol dan masuk ke properti pribadi dengan menyewa penyelidik swasta untuk secara ilegal menyadap rumah dan mobil serta merekam percakapan telepon.

Harry mengatakan, mengetahui beberapa berita dari skandal peretasan telepon, tetapi tidak menyadari selama bertahun-tahun teman dan rekan menjadi sasaran. Keputusannya untuk mengambil pendekatan yang lebih agresif datang setelah serangan ganas yang terus-menerus, pelecehan, dan artikel yang mengganggu, terkadang rasis tentang Meghan.

Perusahan media tersebut menyangkal tuduhan itu. Pengacaranya berargumen bahwa litigasi berdasarkan peristiwa sejak 1993 harus dibatalkan karena kasus tersebut tidak diajukan dalam periode batasan enam tahun.

"Apa pun klaim yang dimiliki atau mungkin telah diajukan oleh penggugat terlalu terlambat. Tidak terbayangkan bahwa apa yang diklaim sebagai informasi baru utama yang membuat setiap penggugat menyadari bahwa mereka memiliki klaim tiba tanpa diminta dalam beberapa tahun terakhir," ujar pengacara Associated Newspapers Ltd. Adrian Beltrami.

Harry seharusnya muncul selama dua hari pertama sidang Pengadilan Tinggi yang dijadwalkan berakhir Kamis (30/3/2023). Namun dia tidak hadir pada Rabu.

Sidang pekan ini terjadi lebih dari satu dekade setelah skandal peretasan telepon menyebabkan penyelidikan Leveson Inggris pada 2012. Peristiwa ini memeriksa pelanggaran hukum oleh media Inggris dan menghasilkan hukuman pidana terhadap beberapa jurnalis dan penyelidik swasta.

Beltrami mengatakan, skandal tersebut mendapat perhatian luas, sulit untuk percaya bahwa setiap anggota masyarakat yang memiliki informasi yang masuk akal, terlebih seorang tokoh di mata publik, tidak mengetahui masalah ini. Dia menyarankan mereka bisa membawa tuntutan hukum dalam jangka waktu hukum.

Pangeran Inggris itu dan pihak lain mengklaim bahwa mereka berada dalam ketidaktahuan karena sifat rahasia dari pengintaian tersebut. Mereka mengatakan, bahwa disesatkan ketika jurnalis Associated Newspapers dengan salah menyangkal peretasan telepon dan cara lain untuk mengumpulkan informasi untuk artikelnya.

Harry memiliki beberapa tuntutan hukum terhadap media berita. Dia telah bersumpah untuk membuat reformasi terhadap tabloid Inggris sebagai pekerjaan seumur hidupnya.

Ayah dua anak ini menyalahkan media yang terlalu agresif atas kematian ibunya Putri Diana akibat kecelakaan mobil pada 1997. Dia juga menuduh wartawan dan fotografer memburu istrinya Meghan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement