Senin 03 Apr 2023 21:58 WIB

Jepang Buka Kembali Area di Dekat PLTN Fukushima

Area seluas empat kilometer persegi itu sebelumnya termasuk wilayah yang terlarang.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Reaktor PLTN Fukushima Daiichi
Foto: telegraph.co.uk
Reaktor PLTN Fukushima Daiichi

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perintah evakuasi dicabut untuk bagian kecil kota Jepang di barat daya bernama Tomioka pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima pada 1 April. Perdana Menteri Fumio Kishida bergabung dalam upacara untuk menandai pembukaan kembali area tersebut.

Area seluas sekitar empat kilometer persegi itu sebelumnya termasuk wilayah dengan larangan masuk. Namun kini status tersebut telah dicabut.

Baca Juga

Pada upacara pembukaan kembali area ini, Kishida berjanji untuk terus berupaya membuka kembali semua zona larangan bepergian. “Pencabutan evakuasi bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari pemulihan,” kata perdana menteri itu.

Wilayah itu merupakan bagian dari kota Tomioka yang sebagian besar telah dibuka kembali sejak gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011. Bencana itu memicu tiga kali kehancuran di PLTN Fukushima Daiichi.

Mantan penduduk dan pengunjung merayakan pembukaan kembali arera tersebut. Mereka berjalan di sepanjang jalan yang dikenal sebagai "terowongan bunga sakura". Momen pembukaan kembali ini juga bertepatan dengan musim bunga sakura.

Pembaruan status ini pun membuat Koichi Ono kembali ke lingkungan tempat dia dibesarkan dan tinggal sepanjang hidupnya. Pria berusia 75 tahun ini terpaksa mengungsi usai bencana yang mengubah segalanya.

“Setelah 12 tahun, saya akhirnya bisa kembali ke kehidupan saya di sini. Bencana melanda ketika saya baru memulai kehidupan pensiun saya, jadi saya memulai dari awal lagi," kata Ono kepada siaran televisi //NHK//.

Ono yang belajar pewarna indigo dan lainnya saat mengungsi. Dia ingin membuka bengkel ketika kembali agar bisa  dijadikan tempat pertemuan masyarakat. “Saya berharap lebih banyak orang datang dan berkunjung," katanya.

Bencana pada 2011 menyebabkan sejumlah besar radiasi bocor dari PLTN Fukushima Daiichi. Lebih dari 160 ribu penduduk harus mengungsi dari seluruh Fukushima, termasuk sekitar 30 ribu jiwa yang masih belum bisa pulang kembali ke rumahnya.

Tomioka adalah salah satu dari 12 kota terdekat yang sepenuhnya atau sebagian ditetapkan sebagai zona larangan bepergian. Dua bagian di Tomioka yang dibuka kembali untuk pertama kalinya dalam 12 tahun mewakili seperlima dari zona larangan bepergian yang paling parah dan dipilih oleh pemerintah. Area ini terpilih bersama dengan beberapa lokasi lain di wilayah tersebut untuk dekontaminasi intensif.

Tapi pekerjaan, kebutuhan sehari-hari, dan infrastruktur tetap tidak mencukupi. Kondisi tersebut membuat sulit bagi orang yang lebih muda untuk kembali ke area itu, sedangkan bagi keluarga dengan anak kecil mengkhawatirkan kemungkinan efek radiasi.

“Lingkungan hidup dan banyak hal lainnya masih perlu dibereskan,” kata Wali Kota Tomioka Ikuo Yamamoto.

Distrik Tomioka Yonomori dan Osuge yang baru dibuka kembali, lebih dari 50 dari sekitar 2.500 penduduk yang terdaftar dilaporkan telah kembali atau menyatakan niat untuk kembali. Hanya sekitar 10 persen dari 16 ribu populasi kota sebelum bencana yang telah kembali sejak sebagian besar wilayah Tomioka dibuka kembali pada 2017.

Survei kota menunjukkan, mayoritas mantan penduduk mengatakan,  telah memutuskan untuk tidak kembali. Keputusan ini diambil setelah mereka memperoleh pekerjaan dan pendidikan serta membangun hubungan di tempat lain.

Selain area Tomioka, perintah evakuasi juga dicabut di beberapa bagian kota lain yang terkena dampak parah yaitu Namie pada 3 Maret 2023. Wilayah ini berada di barat laut di PLTN Fukushima Daiichi. Area yang dibuka kembali hanya menyumbang sekitar 20 persen dari kota.

“Perasaan saya campur aduk karena masih banyak warga yang masih belum bisa kembali atau belum tahu kapan bisa kembali,” kata Wali Kota Namie Eiko Yoshida pada upacara pencabutan status evakuasi. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement