Senin 10 Apr 2023 10:37 WIB

Serangan ke Ukraina Terus Berlanjut Saat Paskah

Rusia terus berkonsentrasi untuk merebut semua industri di timur Ukraina

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
File foto seorang tentara Ukraina berlindung di depan gedung yang terbakar akibat serangan udara Rusia di Avdiivka, Ukraina, 17 Maret 2023..
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
File foto seorang tentara Ukraina berlindung di depan gedung yang terbakar akibat serangan udara Rusia di Avdiivka, Ukraina, 17 Maret 2023..

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pejabat Ukraina melaporkan pada Ahad (9/4/2023), penembakan akhir pekan oleh pasukan Rusia menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil. Serangan demi serangan terus terjadi saat kedua negara merayakan Paskah dan para pemimpin agama menggaungkan perdamaian.

Rusia terus berkonsentrasi untuk merebut semua industri di timur Ukraina, dua provinsi lainnya Kharkiv di timur laut dan Zaporizhzhia di tenggara. Wilayah tersebut terus mendapatkan serangan rudal, roket, dan tembakan artileri.

Baca Juga

Gubernur wilayah Kherson Oleksandr Prokudin mengatakan, dua komunitas di sana terkena bom dari pesawat tempur pada Ahad malam. Gubernur Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan, dua orang meninggal dalam penembakan di Kupiansk pada Ahad. Kota tersebut dikuasai Rusia sebelum pasukan Ukraina merebut kembali kendali atas hampir seluruh provinsi itu.

Menurut Sekretaris Dewan Kota Zaporizhzhia Anatoliy Kurtev, penembakan juga menewaskan dua orang dalam semalam, salah satunya adalah seorang anak yang lahir pada 2012, di ibu kota provinsi itu. Gubernur wilayah Zaporizhzhia Yurii Malashko mengatakan, 18 komunitas semuanya ditembaki. Tiga orang meninggal dan lima lainnya luka-luka pada Sabtu (8/4/2023).

Zaporizhzhia adalah rumah bagi pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan salah satu dari empat provinsi Ukraina yang dianeksasi secara ilegal oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada September tahun lalu. Sejak saat itu, militer Rusia berupaya mengusir pasukan Ukraina dari daerah-daerah tersebut, terutama provinsi Luhansk dan Donetsk yang merupakan kawasan industri yang dikenal sebagai Donbas.

Sebagian besar orang Ukraina dengan afiliasi agama mengidentifikasi diri sebagai Kristen Ortodoks. Mereka merayakan Paskah pada 16 April tahun ini. Beberapa umat Katolik merayakan Paskah pada Ahad, sementara gereja-gereja Ortodoks menandai Minggu Palma akhir pekan ini.

Saat menyampaikan pidato Paskah dari balkon tengah Basilika Santo Petrus Vatikan, Paus Fransiskus memohon kepada Tuhan untuk membantu orang-orang Ukraina tercinta. "Dalam perjalanan mereka menuju perdamaian, dan memancarkan terang Paskah kepada orang-orang Rusia," ujarnya.

"Hiburlah yang terluka dan semua orang yang kehilangan orang yang dicintai karena perang, dan berikan agar para tahanan dapat kembali dengan selamat dan sehat ke keluarga mereka," kata Paus Fransiskus.

Sedangkan Uskup Agung Canterbury Justin Welby mengatakan, kesempatan itu memberikan harapan bahwa perdamaian sejati bukanlah lamunan tanpa tujuan. Perdamaian merupakan kenyataan yang ditawarkan karena Tuhan telah bangkit dari kematian.

“Ketidakadilan dan kebrutalan tampaknya menang dalam hidup kita yang singkat di bumi, penguasa yang kejam dan menindas mungkin terlihat seolah-olah mereka semakin kuat. Namun mereka akan lenyap. Kuasa kebangkitan jauh lebih besar daripada mereka,"  kata Welby  dalam khotbah yang disampaikan di Canterbury, Inggris.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement