REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Negosiator gerakan Houthi di Yaman mengatakan perundingan perdamaian dengan Arab Saudi meraih kemajuan. Ia menambahkan diskusi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengatasi sisa perbedaan kedua belah pihak.
Pembicaraan yang digelar di Sanaa, Yaman, diikuti pengumuman dari Komite Palang Merah Internasional, pihak-pihak bertikai mulai melakukan pertukaran hampir 900 tahanan. Arab Saudi memimpin koalisi yang memerangi Houthi yang didukung Iran di Yaman sejak 2015 lalu.
Arab Saudi berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen yang mengakhiri keterlibatan militer mereka dalam perang yang menewaskan puluhan ribu orang dan membawa Yaman ke krisis kemanusiaan. Kepala negosiator Houthi Mohammed Abdulsalam mengatakan negosiasi dengan perwakilan Arab Saudi dan Oman yang memfasilitasi perundingan, digelar dengan "serius dan positif."
"Terdapat kemajuan dalam sejumlah isu dengan harapan untuk mempelajari isu-isu luar biasa di lain waktu," kata Abdulsalam di media sosial Twitter, Jumat (14/4/2023).
Dua orang sumber Yaman mengatakan kunjungan delegasi Arab Saudi mengisyaratkan agar Houthi untuk membangun gencatan senjata yang ditengahi PBB yang masa berlakunya habis bulan lalu dan mengikuti kesepakatan pemulihan hubungan Arab Saudi dan Iran bulan lalu.
Sumber mengatakan perundingan Houthi-Arab Saudi fokus pada gencatan senjata, dibukanya kembali pelabuhan yang dikuasai gerakan itu dan bandara Sanaa, pembayaran gaji pegawai negeri, upaya pembangunan Yaman dan menarik pasukan asing dari negara itu.