REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman telah memulai proses penutupan tiga pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terakhir miliknya. Ketiga PLTN tersebut adalah Emsland, Neckarwestheim II, dan Isar II.
Jerman telah menunda penutupan ketiga PLTN tersebut tahun lalu. Pada 2022, Emsland, Neckarwestheim II, dan Isar II memasok 6,5 persen dari kebutuhan listrik negara tersebut.
Tahun lalu Jerman menghadapi krisis energi karena Rusia memangkas pasokannya gasnya untuk Berlin. Dilaporkan The Guardian, Sabtu (15/4/2023), seruan antinuklir di Jerman telah berembus sejak dekade 1970-an.
Kecelakaan nuklir di Three Mile Island, Amerika Serikat (AS), pada 1979 dan Chernobyl pada 1986 telah memperkuat desakan agar Jerman tak menggunakan atau memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi. Sejak 2003, Jerman telah menutup 16 reaktor nuklir miliknya.
Pada 2010, mantan kanselir Jerman Angela Merkel memutuskan memperpajang masa pakai 17 PLTN di negara tersebut hingga paling lambat pada 2036. Namun, kebijakan itu segera dibatalkan pasca insiden nuklir di PLTN Fukushima, Jepang. Insiden di PLTN Fukushima dipicu oleh tsunami yang melanda Negeri Sakura.
Meski insiden PLTN Fukushima terjadi akibat bencana alam, hal itu tetap memantik aksi antinuklir baru di Jerman. Mereka mendesak pemerintah untuk keluar dari teknologi tersebut.