Rabu 19 Apr 2023 06:13 WIB

Denmark Klaim Melihat Kapal Rusia di Laut Baltik Sebelum Ledakan Pipa Nord Stream

Klaim Denmark menyatakan terdapat 112 kapal Rusia di area sekitar ledakan.

Pemerintah Denmark mengklaim bahwa patroli pertahanan negaranya melihat adanya kapal-kapal Rusia di dekat Pulau Bornholm di Laut Baltik beberapa hari sebelum ledakan pipa Nord Stream pada September tahun lalu.
Foto: EPA-EFE/IRANIAN ARMY
Pemerintah Denmark mengklaim bahwa patroli pertahanan negaranya melihat adanya kapal-kapal Rusia di dekat Pulau Bornholm di Laut Baltik beberapa hari sebelum ledakan pipa Nord Stream pada September tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Pemerintah Denmark mengklaim bahwa patroli pertahanan negaranya melihat adanya kapal-kapal Rusia di dekat Pulau Bornholm di Laut Baltik beberapa hari sebelum ledakan pipa Nord Stream pada September tahun lalu. Klaim tersebut disampaikan dalam dokumen-dokumen resmi terbaru yang dirilis oleh pemerintah Denmark pada Selasa.

Mengutip Anadolu, Rabu (19/4/2023), menurut dokumen yang diserahkan kepada Departemen Penerangan Denmark, ada 112 foto kapal Rusia di area sekitar ledakan yang diambil oleh tim patroli tersebut. Foto-foto tersebut dipotret dari kapal patroli yang ditugaskan mengawasi area tempat ledakan terlihat.

Sementara itu, Pusat Komando Denmark menolak permintaan akses terhadap arsip yang diajukan oleh media-media lokal dengan alasan bahwa itu merupakan bagian dari tugas intelijen sehingga orang luar tidak dapat mengaksesnya. Ledakan Nord Stream terjadi di dekat pantai Bornholm di Denmark dan Swedia selatan. Denmark, Swedia, dan Jerman sedang melakukan penyelidikan bersama untuk mengungkap fakta di balik ledakan itu.

Baca Juga

Meski penyelidikan masih berlangsung, ketiga negara tersebut menduga bahwa ledakan pipa Nord Stream merupakan sebuah tindakan sabotase. Rusia sebelumnya telah meminta untuk turut dilibatkan dalam penyelidikan tersebut, tetapi Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen menolak permintaan itu.

"Denmark, Swedia, dan Jerman semuanya memiliki aturan hukum dan siapa pun harus menaruh kepercayaan terhadap investigasi kami," kata Rasmussen.

sumber : Anadolu/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement