Sabtu 29 Apr 2023 17:32 WIB

Kapal AL Rusia Muncul di Dekat Jalur Nord Stream Sebelum Ledakan Terjadi

Militer Denmark mengonfirmasi 26 foto kapal Rusia diambil dari kapal patroli Denmark.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 Dalam gambar yang disediakan oleh Penjaga Pantai Swedia ini, kebocoran gas di Laut Baltik dari Nord Stream difoto dari pesawat Penjaga Pantai pada hari Rabu, 27 September 2022. Kebocoran keempat pada jaringan pipa Nord Stream telah dilaporkan di Swedia selatan. Sebelumnya, tiga kebocoran telah dilaporkan pada dua pipa bawah laut yang mengalir dari Rusia ke Jerman.
Foto: Penjaga Pantai Swedia melalui AP
Dalam gambar yang disediakan oleh Penjaga Pantai Swedia ini, kebocoran gas di Laut Baltik dari Nord Stream difoto dari pesawat Penjaga Pantai pada hari Rabu, 27 September 2022. Kebocoran keempat pada jaringan pipa Nord Stream telah dilaporkan di Swedia selatan. Sebelumnya, tiga kebocoran telah dilaporkan pada dua pipa bawah laut yang mengalir dari Rusia ke Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kapal angkatan laut Rusia terfoto di dekat jalur pipa Nord Stream sebelum ledakan pada September tahun lalu. Jaksa yang memimpin penyelidikan Swedia atas sabotase tersebut Mats Ljungqvist membenarkan keberadaan foto-foto yang sampai sekarang tidak diketahui publik.

“Saya mengetahui informasi sebelumnya… Ini bukan informasi baru bagi kami,” kata Ljungqvist dikutip dari The Guardian.

Baca Juga

Laporan surat kabar Denmark Information mengatakan, kapal membawa kapal selam penyelamat SS-750 difoto di Baltik empat hari sebelum ledakan yang masih belum dapat dijelaskan di jaringan pipa yang menghubungkan Rusia ke Jerman. Kapal membawa kapal selam mini.

"Militer Denmark mengonfirmasi bahwa 26 foto kapal Rusia diambil dari kapal patroli Denmark di zona yang terletak di sebelah timur Bornholm pada 22 September 2022,” kata Information memuat foto-foto itu dirahasiakan.

Tapi Ljungqvist mengatakan pada Jumat (28/4/2023), tidak dapat mengomentari signifikansi foto-foto itu untuk penyelidikan Swedia. Keberadaan foto tersebut bersifat rahasia.

Setelah tujuh bulan usai ledakan spektakuler di jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 belum diketahui siapa yang bertanggung jawab. Padahal sudah ada investigasi kriminal di negara-negara yang berbatasan dengan bagian pipa yang rusak, Jerman, Swedia, dan Denmark.

Laporan New York Times pada Maret menunjukan, pejabat Amerika Serikat (AS) telah mendapatkan informasi baru intelijen yang menunjukkan kelompok pro-Ukraina bertanggung jawab. Namun aksi itu dilakukan tanpa keterlibatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Jaksa Jerman mengatakan pada Januari, penyelidik telah menggeledah sebuah kapal yang diduga mengangkut bahan peledak yang digunakan dalam ledakan tersebut. Pada Maret, Ljungqvist mengatakan masih belum jelas dalang yang berada di balik sabotase.

"Asumsi utama kami adalah bahwa negara berada di belakangnya," kata Ljungqvist.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement