Kamis 20 Apr 2023 13:20 WIB

Serangan Israel ke Masjid Al Aqsa Terus Berlanjut Jelang Akhir Ramadhan

Tak hanya serang Al Aqsa, Israel juga tangkap warga Palestina

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Masyarakat Palestina harus mengalami kepahitan di bulan suci ramadhan 1444 hijriah. Karena, mereka tidak bisa menjalankan ibadah di Masjid Al-Aqsa akibat ditutup oleh tentara Israel.
Foto:

Dalam pesannya, Khoury meminta gereja-gereja di seluruh dunia untuk "bekerja dengan serius" dan "menekan pemerintah" untuk melestarikan apa yang tersisa dari komunitas Kristen Palestina.

Dia mengatakan bahwa umat Kristen mengalami banyak tekanan  melalui pembatasan penjajah Israel dalam menjalankan ritual keagamaan, serta serangan yang terus berulang.

Pada Rabu, beberapa warga Palestina terluka parah setelah serangan tentara Israel menargetkan pintu masuk ke kamp Aqabat Jaber, di sebelah selatan Yerikho. 

Para pemukim Israel-dengan perlindungan tentara-menghancurkan beberapa toko di pasar sayur tua "Al-Hisba" di Kota Tua Hebron sebagai persiapan untuk membangun unit-unit pemukiman baru di tempat itu.

Imad Hamdan, Direktur Jenderal Komite Rehabilitasi Hebron, mengatakan setidaknya ada lima toko yang dihancurkan di daerah tersebut. 

Toko-toko tersebut benar-benar ditutup dan diisolasi dari warga Palestina oleh tentara Israel selama lebih dari 25 tahun, karena penduduk dan pemilik toko dilarang memasuki atau mengakses lokasi tersebut.

Di sisi lain, daerah itu sepenuhnya terbuka untuk pemukim yang di bawah perlindungan pasukan pendudukan menghancurkan setidaknya lima bangunan sebagai persiapan untuk merebut tanah dan membangun unit pemukiman baru.

Menurut data anggaran masa depan, hampir 1 miliar dolar akan diarahkan untuk melebarkan jalan menuju pemukiman Beit El, melebarkan jalan antara persimpangan Ariel dan persimpangan Tapuah (Za'atra), membangun jalan lingkar timur di Yerusalem, jalan pemukiman Qalandia, jalan pemukiman Alfei Menashe, dan merehabilitasi Rute 60 yang melintasi Tepi Barat.

Rencana tahunan ini juga mencakup pengembangan jalan pemukiman lainnya di sekitar Nablus, Salfit, dan Qalqilya.

Analis politik Palestina Ghassan al-Khatib mengatakan kepada Arab News bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Israel merupakan bagian dari janjinya kepada para pemilih selama kampanye pemilihan umum untuk mencapai pencaplokan Yerusalem secara total.

Al-Khatib menambahkan bahwa pemerintah Israel yang telah berkuasa selama lebih dari 50 tahun setelah pendudukan Yerusalem, telah merasa frustrasi dengan kegagalan mereka untuk mencaplok kota tersebut, serta ketidakmampuan mereka untuk menundukkan nasionalisme Palestina.

Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem

 

"Pemerintah Israel saat ini sedang berusaha untuk mencapai tujuannya untuk mencaplok Yerusalem Timur dan mengirimkan pesan kepada publik Israel bahwa mereka berbeda dari pemerintah sebelumnya dalam hal ini dan terus melanjutkan upayanya untuk mencaplok, tetapi upaya mereka belum berhasil, " kata Al-Khatib kepada Arab News.

Pada Rabu, pihak berwenang Israel memerintahkan warga Palestina untuk menghentikan pekerjaan pembangunan tiga rumah dan dua barak di Ni'lin, sebelah barat Ramallah. 

Sumber-sumber Israel mengungkapkan pada hari Rabu bahwa Israel telah mengalokasikan miliaran dolar untuk membangun jalan dan infrastruktur untuk pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem.

 

Channel 7 Israel mengatakan bahwa Menteri Keuangan Bezalel Smotrich telah setuju dengan Menteri Transportasi Miri Regev mengenai rencana tersebut. Dana tersebut akan dialokasikan dari anggaran umum setiap tahun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement