Sabtu 22 Apr 2023 07:02 WIB

120.000 Muslim Palestina Melakukan Sholat Idul Fitri di Masjid Al Aqsa

Pekan lalu pasukan Israel menyerbu Al Aqsa dan secara paksa mengusir jamaah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Warga Palestina melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, (21/4/2023). Perayaan Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa berlangsung dengan aman. Ribuan warga Palestina tumpah ruah memenuhi area kompleks Masjid Al-Aqsa.
Foto: REUTERS/Jamal Awad
Warga Palestina melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, (21/4/2023). Perayaan Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa berlangsung dengan aman. Ribuan warga Palestina tumpah ruah memenuhi area kompleks Masjid Al-Aqsa.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Hampir 120 ribu Muslim melakukan sholat Idul Fitri di Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, pada Jumat (21/4/2023) pagi. Bagi umat Islam, Al Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia.

Sejak Jumat dini hari, Muslim Palestina dari segala usia berangkat untuk sholat Idul Fitri di Masjid Al Aqsa. Dalam pernyataan tertulis, Administrasi Wakaf Islam Yerusalem mengumumkan bahwa sekitar 120 ribu Muslim melakukan sholat Idul Fitri di masjid tersebut.

Baca Juga

Usai shalat, umat Islam di kompleks masjid saling mengucapkan salam Idul Fitri diiringi takbir. Mustafa Guleren, seorang warga Turki yang melakukan sholat di Al-Aqsa, mengatakan, sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata bagaimana rasanya menghabiskan hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan di Yerusalem dan di Masjid Al Aqsa.

"Iklim persekutuan berlaku di Yerusalem, dan ini bahkan lebih nyata selama Ramadhan," kata Guleren, dilaporkan Middle East Monitor, Jumat (21/4/2023).

Suasana damai saat Idul Fitri sangat kontras dengan beberapa hari sebelumnya, ketika ada ketegangan yang meningkat setelah pasukan Israel menyerbu Al Aqsa dan secara paksa mengusir jamaah. Serangan Israel di masjid memicu tembakan roket dari Jalur Gaza dan Lebanon. Kemudian Israel membalas dengan serangan udara.

Orang-orang Palestina menuduh Israel secara sistematis berupaya untuk Yahudisasi Yerusalem Timur, dan melenyapkan identitas Arab dan Islamnya. Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967.  Israel menganeksasi seluruh kota pada 1980, dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement