Senin 24 Apr 2023 14:58 WIB

Cina dan Singapura akan Gelar Latihan Militer Bersama

Ini merupakan latihan gabungan pertama Cina dan Singapura sejak 2021.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Cina dan Singapura akan mengadakan latihan militer bersama paling cepat pekan ini. Ini merupakan latihan gabungan pertama mereka sejak 2021.
Foto: AFP
Cina dan Singapura akan mengadakan latihan militer bersama paling cepat pekan ini. Ini merupakan latihan gabungan pertama mereka sejak 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina dan Singapura akan mengadakan latihan militer bersama paling cepat pekan ini. Ini merupakan latihan gabungan pertama mereka sejak 2021. Latihan ini berlangsung saat Beijing memperdalam hubungan pertahanan dan keamanannya dengan Asia Tenggara.

Kementerian Pertahanan Cina mengatakan,  Angkatan Laut Cina akan mengerahkan fregat pembawa rudal, Yulin, dan kapal pemburu ranjau, Chibi, untuk latihan maritim bersama yang berlangsung dari akhir April hingga awal Mei. Namun, kementerian tidak menyebutkan lokasi latihan.

Dua tahun lalu, Cina dan Singapura mengadakan latihan militer gabungan di perairan internasional di ujung selatan Laut Cina Selatan. Latihan ini berlangsung menyusul peningkatan pakta pertahanan bilateral pada 2019 untuk memasukkan latihan berskala lebih besar di antara angkatan darat, laut, dan udara mereka.

Kerja sama militer Cina dan Singapura terjadi saat ketegangan meningkat di Laut Cina Selatan. Angkatan laut Barat termasuk kapal-kapal AS yang melakukan operasi kebebasan navigasi kerap melintasi Laut Cina Selatan. Pada Agustus tahun lalu, militer AS melakukan perluasan latihan Super Garuda Shield dengan Indonesia yang diikuti partisipasi Singapura, Jepang, dan Australia untuk pertama kalinya.

Sekitar waktu yang sama, Cina mengirim pembom tempur ke Thailand dalam latihan angkatan udara bersama dengan kode bernama Falcon Strike 2022. Kedua negara mengatakan latihan tersebut berlangsung di timur laut Thailand dekat perbatasan dengan Laos. Latihan itu bersifat defensif.

Latihan musim panas lalu juga berlangsung dengan latar belakang ketegangan yang meningkat di Selat Taiwan menyusul kunjungan mantan Ketua House of Represntatives AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Keterlibatan militer Cina yang meningkat di Asia Tenggara secara luas diperkirakan, akan menantang pengaruh yang telah dibentuk Amerika Serikat dengan negara-negara di Asia Tenggara termasuk Singapura dan Indonesia pada tahun-tahun mendatang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement