Kamis 26 Oct 2023 03:35 WIB

Pentagon: Cina Kejar Militer AS dan Rusia dengan Kapal Selam Nuklir Terbaru

Cina luncurkan kapal selam rudal tenaga nuklir pertama yang tadinya dikuasai AS-Rusia

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Cina meluncurkan kapal selam rudal tenaga nuklir pertamanya
Foto: AP Photo/Aaron Favila
Cina meluncurkan kapal selam rudal tenaga nuklir pertamanya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam laporannya Pentagon mengatakan Cina meluncurkan kapal selam rudal tenaga nuklir pertamanya. Kendaraan tempur ini memberi Cina opsi dalam serangan laut dan darat yang sebelumnya dikuasai Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

Laporan Pentagon yang dirilis 20 Oktober merupakan konfirmasi pertama kapal selam bersenjata rudal Tipe 093B yang terlihat di penggalangan kapal Cina selama 18 bulan terakhir. Pada Mei 2022 lalu kantor berita Reuters melaporkan foto satelit menunjukkan kapal selam kelas baru di penggalangan kapal Huludao.

Baca Juga

Saat itu Reuters melaporkan kapal selam tersebut kemungkinan memiliki tabung vertikal yang digunakan untuk meluncurkan rudal.

"(Dalam jangka-pendek Angkatan Laut Cina) akan memiliki kemampunan menggelar serangan jarak-jauh presisi ke target darat dari kapal selam dan kombatan permukaan laut menggunakan rudal jelajah serangan darat, yang akan memperkuat proyek kekuatan (Cina)," kata Pentagon dalam laporannya.

Kapal selam tenaga nuklir dengan senjata konvensional (SSGN) dikembangkan Uni Soviet selama era Perang Dingin. Senjata ini dibangun untuk menghancurkan target di kapal induk AS. Sementara AS mengembangkan versinya sendiri dengan mengubah kapal rudal balistik agar dapat membawa banyak rudal jelajah Tomahawk.

Rudal jelajah adalah senjata presisi tinggi jarak jauh. Tidak seperti senjata balistik, rudal itu terbang di ketinggian rendah atau meluncur di permukaan laut.

Pada tahun 2011 kapal selam USS Florida menembakkan 93 Tomahawk ke arah pertahanan udara Libya dalam serangan pertama dari SSGN A.S. Menurut atase militer di kawasan serangan itu dipelajari dengan seksama oleh para ahli strategi Cina.

Beberapa pengamat mengatakan angkatan laut Tentara Pembebas Rakyat (PLA) ingin mengerahkan kapal-kapal itu sebagai senjata tambahan untuk melawan kapal induk serta platform serangan darat lainnya. Senjata ini memungkinkan Cina menggelar serangan jarak jauh lebih besar daripada armada kapal selam serang yang lebih kecil.

Dalam laporannya Pentagon mencatat tiga dari SSGN baru Cina dapat beroperasi pada tahun depan. Sebagai bagian dari ekspansi armada kapal selam baik bertenaga nuklir maupun diesel yang dapat berjumlah 65 kapal pada tahun 2025.

Kementerian pertahanan Cina tidak menanggapi permintaan komentar.

Konfirmasi ini muncul di tengah perlombaan senjata kapal selam yang semakin intensif ketika Cina membangun generasi baru kapal bersenjata nuklir sebagai bagian dari kekuatan penangkalnya yang terus berkembang.

Upaya untuk melacak kapal selam Cina di laut merupakan salah satu pendorong utama peningkatan pengerahan dan perencanaan kontinjensi oleh Angkatan Laut A.S. dan militer lainnya di seluruh kawasan Indo-Pasifik.

Kapal selam bertenaga nuklir Cina jauh lebih senyap dan sulit terdeteksi... 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement