REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mengatakan kepada Cina pada Kamis (27/4/2023), ketegangan perbatasan telah mengikis seluruh dasar hubungan bilateral antara dua tetangga Asia tersebut. Kondisi ini buah dari kebuntuan militer di sepanjang perbatasan masih berlanjut.
"Bahwa pelanggaran perjanjian yang ada telah mengikis seluruh dasar hubungan bilateral dan pelepasan di perbatasan secara logis akan diikuti dengan de-eskalasi," ujar Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dikutip dari Anadolu Agency.
Sigh dan Menteri Pertahanan Cina Li Shangfu mengadakan pertemuan di New Delhi. Menurut Kementerian Pertahanan India, mereka melakukan diskusi terbuka tentang perkembangan di wilayah perbatasan India-Cina serta hubungan bilateral. Li berada di New Delhi untuk menghadiri KTT keamanan para menteri pertahanan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di New Delhi pada Jumat (28/4/2023).
"Dengan tegas menyampaikan bahwa pengembangan hubungan antara India dan Cina didasarkan pada prevalensi perdamaian dan ketenangan di perbatasan," kata pernyataan Kementerian Pertahanan India.
“Dia menambahkan bahwa semua masalah di LAC (Line of Actual Control) perlu diselesaikan sesuai dengan perjanjian dan komitmen bilateral yang ada,” ujar India.
Kedatangan Li adalah kunjungan pertama menteri pertahanan Cina ke India sejak bentrokan mematikan antara kedua militer pada 2020 di sepanjang LAC. LAC merupakan garis perbatasan de facto antara kedua negara di wilayah Ladakh di wilayah Jammu dan Kashmir yang disengketakan.
Sekitar 24 tentara, 20 dari pihak India, gugur ketika kedua militer bertempur tanpa senjata api di LAC pada Juni 2020. Kebuntuan yang dimulai pada Mei 2020 terus berlanjut.
Terakhir kali kepala pertahanan Cina mengunjungi India adalah pada Agustus 2018. Menteri Pertahan pada masa itu Jenderal Wei Fenghe melakukan kunjungan empat hari ke New Delhi.
Selain Li, Singh juga mengadakan pertemuan bilateral terpisah dengan menteri pertahanan Kazakhstan, Tajikistan dan Iran.