Sabtu 29 Apr 2023 18:58 WIB

Italia Kembalikan Prasasti ke Turki

Prasasti itu digali secara ilegal dari wilayah Turki tenggara.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Prasasti. (ilustrasi). Italia mengembalikan prasasti penguburan kepada pihak berwenang Turki pada Jumat (28/4/2023). Prasasti itu diserahkan kepada duta besar Turki untuk Italia untuk dikembalikan ke Turki.
Foto: wikipedia
Prasasti. (ilustrasi). Italia mengembalikan prasasti penguburan kepada pihak berwenang Turki pada Jumat (28/4/2023). Prasasti itu diserahkan kepada duta besar Turki untuk Italia untuk dikembalikan ke Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia mengembalikan prasasti penguburan kepada pihak berwenang Turki pada Jumat (28/4/2023). Prasasti itu diserahkan kepada duta besar Turki untuk Italia untuk dikembalikan ke Turki.

Prasasti ini menunjukan kasih sayang untuk pasangan perempuan yang meninggal itu. Penyelidikan menetapkan bahwa prasasti itu digali secara ilegal dari Turki tenggara.

Baca Juga

Pasukan polisi paramiliter khusus seni Italia Carabinieri mengatakan, kondisi prasasti telah ditentukan setelah penyelidikan ekstensif. Benda itu diekspor secara ilegal dan akhirnya berakhir di rumah pribadi di Florence, Italia, setelah dibeli di Prancis.

Pasukan seni selama beberapa dekade telah berada di garda depan upaya untuk memastikan bahwa karya seni dan arkeologi dikembalikan ke negara asalnya yang sah jika diekspor tanpa izin. Upayanya telah menghasilkan ratusan karya seni dan artefak dikembalikan ke Italia dari museum bergengsi dan dari kolektor pribadi di seluruh dunia.

Karya batu itu menggambarkan seorang perempuan bangsawan mengenakan kerudung dan tunik. Tangan kanannya diletakkan di dada kirinya.

Pada bagian bawah patung terdapat tulisan dalam bahasa Yunani kuno yang berbunyi, "Satornila, istri yang mencintai suaminya, selamat tinggal!"

Prasasti itu digali secara ilegal di dekat kota kuno Zeugma, di dekat Gaziantep, di tenggara Turki saat ini. Benda ini berasal dari pertengahan hingga akhir abad kedua.

Zeuguma di Sungai Efrat pertama kali merupakan pemukiman Yunani kuno dan kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Itu didirikan sekitar 300 SM oleh seorang jenderal Alexander Agung.

sumber : AP
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement