Ahad 30 Apr 2023 13:30 WIB

528 Nyawa Melayang dalam Konflik Bersenjata di Sudan

Sebanyak 12 dari 18 negara bagian di Sudan telah menjadi ajang pertempuran.

Dalam foto yang disediakan oleh Unicef ini, sekelompok pengungsi beristirahat di bawah naungan pohon untuk melindungi diri dari matahari dan panas setelah menyeberang ke desa Koufroun, dekat perbatasan Chad-Sudan, di Chad, Kamis (27/4/2023). Konflik bersenjata antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF)  masih terus berlangsung sejak 15 April 2023.
Foto: Donaig Le Du/UNICEF via AP
Dalam foto yang disediakan oleh Unicef ini, sekelompok pengungsi beristirahat di bawah naungan pohon untuk melindungi diri dari matahari dan panas setelah menyeberang ke desa Koufroun, dekat perbatasan Chad-Sudan, di Chad, Kamis (27/4/2023). Konflik bersenjata antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) masih terus berlangsung sejak 15 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) bertambah menjadi 528 orang, menurut Kementerian Kesehatan Sudan pada Sabtu (29/4/2023). Pernyataan dari kementerian itu menyebutkan bahwa 4.599 orang terluka akibat kekerasan di Sudan selama 15-27 April.

Kementerian Kesehatan Sudan sebelumnya mengatakan 512 orang tewas dan 4.193 orang lainnya terluka dalam konflik di negara itu. Menurut mereka, 12 dari 18 negara bagian di Sudan telah menjadi ajang pertempuran kedua pihak.

Baca Juga

Bentrokan di Sudan kembali meletus pada Sabtu, meski gencatan senjata diberlakukan selama tiga hari. Lewat pernyataannya, RSF mengeklaim telah menembak jatuh pesawat militer di Omdurman, kota kembar dari ibu kota Khartoum.

sumber : Antara/Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement