Rabu 03 May 2023 05:45 WIB

Sekjen PBB Peringatkan Bahaya Kenaikan Suhu Bumi

Suhu permukaan Bumi akan naik 2,8 derajat Celsius pada akhir abad ini.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa (2/5/2023) memperingatkan bahaya kenaikan suhu Bumi dan meminta pemerintah di negara-negara di dunia untuk menepati janjinya dalam melawan perubahan iklim.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa (2/5/2023) memperingatkan bahaya kenaikan suhu Bumi dan meminta pemerintah di negara-negara di dunia untuk menepati janjinya dalam melawan perubahan iklim.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa (2/5/2023) memperingatkan bahaya kenaikan suhu Bumi dan meminta pemerintah di negara-negara di dunia untuk menepati janjinya dalam melawan perubahan iklim.

"Panel Internasional untuk Perubahan Iklim menyampaikan bahwa (kenaikan suhu Bumi) yang menembus 1,5 derajat Celsius, meskipun hanya sementara, bisa menjadi bencana," kata Guterres dalam sebuah tayangan video pada pertemuan Dialog Iklim Petersberg di Berlin.

Baca Juga

Guterres memperingatkan bahwa suhu permukaan Bumi akan naik 2,8 derajat Celsius pada akhir abad ini jika negara-negara di dunia mempertahankan kebijakan mereka saat ini.Dia meminta kerja sama yang lebih erat untuk mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Dia juga menegaskan bahwa negara-negara industri harus memenuhi janji mereka dan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara kurang berkembang untuk berinvestasi dalam energi bersih.

"Krisis iklim menuntut kejujuran. Kita hanya bisa menyelesaikan masalah ini jika kita mengakuinya dan tidak meragukannya," kata Guterres.

"Soal iklim, sebenarnya kita tahu apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, dan mengapa. Namun, kita terlalu lama mengesampingkannya," kata dia, menambahkan.

Jerman menjadi tuan rumah konferensi iklim selama dua hari, yang menghadirkan sejumlah perwakilan dari sekitar 40 negara, untuk membahas langkah-langkah konkret dalam mengatasi krisis iklim.

Konferensi tersebut bertujuan untuk mempersiapkan landasan guna menghasilkan berbagai negosiasi pada Konferensi Perubahan Iklim COP28 yang akan digelar di Uni Emirat Arab pada akhir tahun ini.

 

sumber : Antara/Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement