Senin 08 May 2023 16:05 WIB

Proyek GSI, Akademisi: China Ingin Tunjukkan Diri Sudah Kuat

China meminta ruang lebih besar dalam sistem internasional untuk kebangkitannya.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Fuji Pratiwi
Bendera nasional Indonesia dan China dikibarkan bersama di dekat potret Mao Zedong di Gerbang Tiananmen di Beijing, Senin, 25 Juli 2022. Proyek Global Security Initiative (GSI) yang diusung Presiden China Xi Jinping dinilai menjadi cara China menunjukkan kekuatannya.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Bendera nasional Indonesia dan China dikibarkan bersama di dekat potret Mao Zedong di Gerbang Tiananmen di Beijing, Senin, 25 Juli 2022. Proyek Global Security Initiative (GSI) yang diusung Presiden China Xi Jinping dinilai menjadi cara China menunjukkan kekuatannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek Global Security Initiative (GSI) yang diusung Presiden China Xi Jinping dinilai menjadi cara China menunjukkan kekuatannya.

Akademisi dan peneliti hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Shofwan Al Banna Choiruzzad, memandang, GSI sebenarnya bagian yang tak terpisahkan dari skema yang berlangsung sejak 2010. Ia mengamati China yang dulu menyembunyikan kuku, kini merasa sudah kuat. 

Baca Juga

"China lantas mulai menunjukan kuku dan taringnya, bukan untuk menakuti-nakuti negara-negara di sekitarnya, tetapi untuk mencegah terjadinya perang," ucap Shofwan, Senin (8/5/2023).

Shofwan mengamati China seolah ingin dipandang oleh Amerika Serikat bahwa kebangkitannya tak terhentikan. Namun hal itu bukan berarti China ingin menghabisi kekuatan Amerika. 

"Tetapi China meminta agar dia memiliki ruang yang lebih besar dalam sistem internasional bagi kebangkitannya," kata Shofwan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement