Selasa 09 May 2023 06:54 WIB

AS dan Cina Tekankan Pentingnya Stabilkan Hubungan Antara Dua Negara

Hubungan AS dan Cina merosot ke titik terendahnya tahun lalu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Cina-Amerika. Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang mengatakan sangat penting untuk menstabilkan hubungan Cina-Amerika Serikat (AS).
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika. Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang mengatakan sangat penting untuk menstabilkan hubungan Cina-Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang mengatakan sangat penting untuk menstabilkan hubungan Cina-Amerika Serikat (AS). Setelah serangkaian 'kata-kata dan perbuatan salah' yang mendinginkan hubungan dua negara.

Di Beijing, Qin bertemu dengan Duta Besar AS untuk Cina Nicholas Burns. Ia menekankan pentingnya AS untuk memperbaiki cara menangani masalah Taiwan dan berhenti mengurangi prinsip 'satu Cina'.

Baca Juga

Hubungan dua perekonomian terbesar di dunia itu merosot ke titik terendahnya tahun lalu setelah ketua House of Representative AS saat itu, Nancy Pelosi melakukan kunjungan resmi ke Taiwan. Pulau yang Cina klaim bagian dari wilayahnya.

Sebagai balasan Beijing merusak sejumlah saluran komunikasi resmi dengan AS. Termasuk antara militer dua negara.

"Prioritas utamanya adalah menstabilkan hubungan Cina-AS, menghindari spiral penurunan dan mencegah insiden apa pun antara Cina dan Amerika Serikat," kata Qin pada Burns seperti dikutip Kementerian Luar Negeri Cina dalam pernyataannya.

Ketegangan antara dua negara adidaya sudah mereda pada November lalu. Ketika Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping bertemu di pertemuan G20 di Indonesia dan berjanji menggelar dialog rutin.

Namun ketegangan kembali memanas setelah balon udara Cina masuk ke ruang udara AS pada bulan Februari. Sebagai balasannya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan kunjungannya ke Cina.

"Serangkaian kata-kata dan perbuatan salah oleh Amerika Serikat sejak itu telah merusak momentum positif yang sulit di dapat dalam hubungan AS-Cina," kata Qin.

"Agenda dialog dan kerja sama yang disepakati kedua belah pihak telah terganggu, dan hubungan kedua negara kembali sedingin es," tambahnya.

Burns mengunggah pertemuannya dengan Qin di Twitter. Ia juga mengatakan perlunya menstabilkan hubungan dua negara.

"Kami membahas tantangan di hubungan AS-Cina dan kebutuhan untuk menstabilkan hubungan dan memperluas komunikasi tingkat tinggi," kata Burns.

Pekan lalu Blinken menawarkan harapan untuk berkunjung ke Cina. Pada surat kabar the Washington Post ia mengatakan penting untuk menetapkan saluran komunikasi reguler di semua tingkatan.

Pekan lalu Utusan Khusus Perubahan Iklim AS John Kerry juga mengatakan Cina mengundangnya untuk berkunjung "dalam waktu dekat" untuk membahas pencegahan krisis iklim global. Hal ini meningkatkan harapan untuk memperbaiki hubungan dua negara.

Taiwan masih menjadi masalah yang paling menonjol dalam hubungan AS-Cina. Bulan lalu Cina menggelar latihan perang di sekitar pulau itu setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu ketua House Kevin McCarthy di Los Angeles.

Sejak 1979 hubungan Taiwan-AS diatur Undang-undang Hubungan Dengan Taiwan yang memberi dasar hukum bagi pemerintah AS untuk memberikan dukungan pada Taiwan dalam membela diri. Tapi tidak mewajibkan Washington datang ke pulau itu bila diserang.

Kongres AS mengizinkan pemerintah memasukan 1 miliar dolar AS dalam anggaran 2023 dalam bentuk bantuan senjata ke Taiwan. Otoritas jenis ini memperluas bantuan keamanan yang dapat diberikan dan telah membantu proses pengiriman senjata ke Ukraina. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement