Selasa 09 May 2023 12:25 WIB

Pemerintah Kembali Evakuasi 15 WNI dari Sudan

Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan Arab Saudi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan turun dari pesawat Boeing 737 TNI AU sesaat setelah tiba di pangkalan udara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Senin (1/5/2023). Pemerintah Indonesia mengevakuasi sedikitnya 75 orang dari total lebih dari 800 orang dari Sudan, di mana bentrokan bersenjata antara militer Sudan dan kelompok paramiliter saingan telah terjadi di ibu kota Khartoum dan bagian lain negara itu sejak 15 April 2023
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan turun dari pesawat Boeing 737 TNI AU sesaat setelah tiba di pangkalan udara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Senin (1/5/2023). Pemerintah Indonesia mengevakuasi sedikitnya 75 orang dari total lebih dari 800 orang dari Sudan, di mana bentrokan bersenjata antara militer Sudan dan kelompok paramiliter saingan telah terjadi di ibu kota Khartoum dan bagian lain negara itu sejak 15 April 2023

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia kembali mengevakuasi sebanyak 15 warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan. Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan Arab Saudi.

“Pada tanggal 7 Mei 2023, pukul 13:30 waktu setempat, telah tiba sebanyak 15 WNI yang dievakuasi dari Sudan menggunakan pesawat militer Arab Saudi dari Bandara Port Sudan ke Pangkalan Udara Militer King Abdullah Air Base, Jeddah. WNI tersebut terdiri dari pelajar, pekerja Indonesia, dan staf KBRI Khartoum,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) lewat keterangannya, Selasa (9/5/2023).

Baca Juga

Menurut Kemenlu, kedatangan ke-15 WNI tersebut di Jeddah disambut langsung oleh Duta Besar RI untuk Sudan Sunarko. “Selamat datang dan puji syukur karena di tengah berbagai tantangan dan kesulitan, evakuasi dari Sudan berjalan lancar. Hal ini tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama banyak pihak,” ucap Sunarko ketika menerima para WNI.

KJRI Jeddah kemudian memfasilitasi ke-15 WNI tersebut untuk beristirahat di hotel. Selanjutnya mereka akan dipulangkan ke Tanah Air. Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung tentang evakuasi WNI dari Sudan saat memberikan keterangan pers perihal penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42.

“Di tengah berbagai kesulitan yang ada di sana, pemerintah berhasil mengevakuasi WNI dari Sudan. Per hari ini jumlah WNI yang telah dievakuasi sebanyak 969 orang. 936 sudah pulang (ke Indonesia) dan 33 sudah berada di lokasi yang aman di luar Sudan,” kata Jokowi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/5/2023).

Pekan lalu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, total WNI yang sudah dievakuasi dari Sudan adalah 955 orang. “Sementara WNI yang masih berada di Sudan adalah 64 orang, termasuk 13 staf KBRI. Sebagian besar dari 64 (WNI) dikurangi (staf) KBRI adalah warga negara yang memang memilih untuk tinggal karena alasan keluarga,” ucap Retno saat memberikan keterang pers di Ruang Nusantara Kemenlu pada Jumat (5/5/2023).

Selain itu Retno mengungkapkan, terdapat seorang WNI yang masih dirawat di rumah sakit di Port Sudan. Dia adalah salah satu korban kecelakaan bus evakuasi. “Kita terus memantau, mendampingi kondisi beliau selama perawatan di kota Port Sudan. Kita doakan, saya mohon doanya untuk satu warga negara kita yang masih dirawat di rumah sakit di Port Sudan,” ujarnya.

Saat ini Sudan diketahui tengah dibekap konflik yang melibatkan militer dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Pertempuran antara kedua kubu itu pecah pada 15 April lalu. Konfrontasi antara militer dan RSF terjadi ketika Sudan tengah berusaha melakukan transisi politik menuju demokrasi pasca ditumbangkannya rezim mantan presiden Omar al-Bashir pada 2019.

Sebelum dilengserkan, al-Bashir telah memerintah di Sudan selama 26 tahun. Militer dan RSF adalah pihak yang berperan dalam menjatuhkan al-Bashir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement