REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Mithilesh Chaudhary batuk-batuk saat ia kesulitan berdiri di depan rumah sakit pemerintah All India Institute of Medical Sciences (AIIMS). Ia sudah bermalam di depan rumah sakit itu.
"Kami sudah tidur di depan jalan setapak selama dua malam," kata kakeknya, Bhim Lal, Selasa (9/5/2023).
Ditemani kakeknya, Chaudhary yang berusia 21 tahun menunggu antrian dengan sekitar 100 orang di depan gerbang rumah sakit.
"Ia mengalami sesak dada, dan tidak ada yang bisa memberitahu kami apa masalah sebenarnya, kami sudah mendatangi banyak rumah sakit di sekitar distrik kami dan akhirnya, seorang dokter rumah sakit swasta menyarankan kami berkunjung ke AIIMS di Delhi," kata Lal.
Chaudhary yang tinggal 1.200 kilometer di Negara Bagian Bihar tidak memiliki janji temu dan tidak diberi nama dokter. Satu-satunya cara untuk berobat adalah ikut mengantri sampai ia mendapatkan tempat yang dibuka setiap pagi di depan rumah sakit.
Penderitaannya dan orang-orang yang bernasib sama menunjukkan kurangnya dokter spesialis dan tenaga medis di seluruh pedesaan India, di mana dua pertiga dari 1,43 miliar populasi tinggal.
Sejak berkuasa 2014 lalu Perdana Menteri Narendra Modi membangun banyak rumah sakit untuk perawatan khusus. Pemerintah berencana membangun setidaknya satu rumah sakit besar di 761 distrik di India. Masalahnya adalah kurangnya dokter yang mencapai titik kritis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 1991 rasio dokter-pasien di India sekitar 1.2 dokter per 1.000 pasien. Tapi setelah populasi bertambah rasio turun menjadi 0,7 pada tahun 2020.
WHO merekomendasikan 1 dokter per 1.000 pasien. Rasio dokter-pasien di Cina yang jumlah populasinya sebanding dengan India berada di angka 2,4.
Pada Maret lalu Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya memberitahu parlemen, pada faktanya India memiliki 1 dokter per 834 pasien di atas tingkat WHO. Tapi jumlah itu termasuk dokter-dokter yang mempraktikkan medis tradisional seperti Ayurveda, Homeopati, dan Naturopati.
WHO dan organisasi kedokteraan seperti Asosiasi Medis India tidak memasukan praktisi kesehatan tradisional sebagai dokter. Saat meresmikan institut medis spesialis di utara India bulan lalu, Modi mengatakan pemerintahnya berusaha menambah jumlah dokter dengan mendirikan lebih banyak sekolah kedokteran.
"Kekurangan ini penghalang besar pada kualitas layanan kesehatan di India, oleh karena itu pemerintah kami bekerja dalam skala besar untuk meningkatkan infrastruktur medis dan profesional medis dalam sembilan tahun terakhir," kata Modi.